BANJARMASIN – AKT Jaya FC meraih hasil positif saat menghadapi pesaing terdekatnya Pelambuan FC dalam lanjutan Liga 1 Internal Peseban wilayah timur. Samsul dkk sukses membungkam Pelambuan dengan skor telak 1-7 di Lapangan Gelora Sundai, kemarin (20/12) sore.
Bermain di atas lapangan becek, AKT mampu bermain dengan efektif. Dalam laga ini, AKT hanya menurunkan 11 pemain di lapangan tanpa satupun pemain pengganti di bangku cadangan. “Banyak sekali pemain yang tidak bisa datang dengan berbagai alasan,” ungkap asisten pelatih AKT, Hairinoor.
Meski demikian, AKT yang tampil dengan skuat seadanya justru berhasil unggul cepat pada menit ke-2 melalui kaki Samsul. Memanfaatkan kesalahan sapuan penjaga gawang Pelambuan, Guntur.
Tak hanya sekali penampilan buruk Guntur mengakibatkan gol lainnya di babak pertama melalui kaki sang kapten Maulana Malik (16’, 20’). Skor 0-3 untuk keunggulan AKT bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Maulana Malik mencetak gol ketiganya saat babak kedua baru berjalan dua menit melalui tandukannya. Bahkan, kesalahan demi kesalahan Guntur terus terjadi hingga menambah keunggulan AKT 0-5 melalui sepakan Rezki.
Pelambuan sempat mencetak gol hiburan melalui eksekusi tendangan bebas Muhlisin pada menit 60. Tapi, AKT menyudahi perlawanan Pelambuan dengan dua gol tambahan melalui quat-trick Maulana, dan gol penutup Roy Hermawan.
Hasil 7-1 ini membuat AKT Jaya FC menyalip AC Mesin dan menempel sang pemuncak klasemen Khalatz di posisi kedua. AKT mengoleksi 23 poin, unggul 2 poin atas AC Mesin, dan tertinggal 4 poin dari Khalatz.
Kapten AKT, Maulana Malik bersyukur atas hasil yang diperoleh kali ini. “Kami bermain dengan solid dan semangat meski bermain dengan lapangan yang seperti ini (becek, Red),” katanya.
Ia juga melihat persaingan di papan atas Liga 1 Internal Peseban wilayah timur berjalan sengit. “Kami masih memiliki dua pertandingan sisa yang harus kami manfaatkan dengan baik,” jelas Maulana.
Pelatih Pelambuan FC, Bahrudin mengakui kekalahannya atas AKT. Hal itu tidak terlepas dari banyaknya pemain inti yang tidak bisa bermain. “Ada sekitar enam pemain kunci yang tidak datang. Kami pun akhirnya kewalahan menghadapi meski lawan tanpa pemain cadangan,” ungkapnya.
Bahrudin tak ingin menyalahkan penjaga gawangnya yang tampil buruk dalam laga kali ini. “Mungkin sedikit kesulitan beradaptasi dengan lapangan sehingga membuat beberapa kesalahan. Kami lihat lawan juga melakukan hal serupa, tapi kami memang lebih banyak mendapat tekanan,” tutupnya.(bir/dye/ema)
