BANJARMASIN - Sepanjang tahun 2020, angka kejahatan di Kalimantan Selatan diklaim menurun. Turun hingga 12,17 persen. Sebab, pada tahun 2019 tercatat 6.275 kasus. Sedangkan tahun ini "hanya" 5.511 kasus. Data ini dibeberkan Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto, (21/12). Untuk kejahatan konvensional seperti pencurian kendaraan bermotor, menurun sekitar 36 persen.
Tapi pencurian dengan kekerasan, justru naik hingga 46 persen. Dari 66 kasus menjadi 97 kasus. Namun, kapolda mengingatkan, tren ini juga terjadi di daerah lain. "Memang, akhir-akhir ini pembegalan seolah menjadi tren," ujarnya.
Serupa dengan penyalahgunaan senjata tajam yang meningkat. Sekitar 8,5 persen. "Sajam juga menjadi perhatian. Sering dalam razia ditemukan warga membawa-bawa sajam," tambah mantan Kapolda Maluku Utara tersebut.
Di tengah pandemi, ketika angka kemiskinan dan pengangguran bertambah, kasus kejahatan juga bisa bertambah. Maka Rikwanto meminta jajarannya untuk lebih waspada.
Selain itu, wabah corona belum mereda. Di Banjarmasin, zona merah juga kembali muncul. Maka ia menginstruksikan agar patroli mendisiplinkan protokol 3M kembali digiatkan. "Gelar razia di titik-titik rawan guna menekan risiko tersebut," pungkas Rikwanto. (gmp/fud/ema)
