ALHAMDULILLAH, Bayi Kembar Siam Dempet Berhasil Dipisah, Ortu Minta Nama ke Bupati HSU

- Rabu, 23 Desember 2020 | 10:31 WIB
PEDULI: Bupati HSU Abdul Wahid HK disampingi istri Anisah Rasyidah melihat Rahmi dan Rahma yang berhasil menjalani operasi pemisahan.
PEDULI: Bupati HSU Abdul Wahid HK disampingi istri Anisah Rasyidah melihat Rahmi dan Rahma yang berhasil menjalani operasi pemisahan.

Rahmi dan Rahma terlahir dempet bokong sejak lahir. Namun kedua bayi kembar siam ini telah berhasil dipisahkan tim dokter ahli di Banjarmasin.

-- Oleh: Muhammad Akbar, Amuntai --

Rumah pasangan Herman (27) dan Suciati (25) berada di Desa Kaludan Kecil RT 03 Kecamatan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Rumah tersebut dikunjungi Bupati HSU Abdul Wahid HK bersama istri Anisah Rasyidah, Kamis (17/12) pekan lalu. Tak mudah bagi orang nomor satu di HSU tersebut untuk mencapai rumah pasutri lulusan SMP dan SD tersebut. Bupati dan rombongan harus berjalan kaki melalui jembatan kayu yang cukup tinggi.

Warga desa dan orang tua bayi menyambut kedatangannya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan pandemi Covid-19. "Alhamdulillah kondisi kedua bayi sehat, walaupun perjalanan dari Banjarmasin Ke Amuntai cukup jauh," kata perawat RSUD Ulin Banjarmasin, Melati yang masih bertugas mendampingi si bayi dalam perawatan.

Bayi kembar itu memang lahir di RSUD Pambalah Batung. Namun langsung dirujuk ke RSUD Ulin untuk menjalani operasi dan perawatan insentif selama dua bulan satu pekan. Bupati dan rombongan mengunjungi tepat sehari setelah kepulangan bayi tersebut.

Tim Dokter RSUD Ulin Banjarmasin berhasil memisahkan bayi kembar dempet bokong tersebut. Rabu 16 Desember 2020 lalu, bayi kembar siam tersebut sudah diserahkan pihak RSUD Ulin Banjarmasin ke pihak keluarga.

Keberhasilan pemisahan bayi dempet bokong ini tidak terlepas dari peran dan dukungan pihak Pemerintah Kabupaten HSU dalam hal ini Dinas Kesehatan dan RSUD Pambalah Batung Amuntai.

Orang tua bayi langsung meminta izin kepada Abdul Wahid untuk memberikan nama. Sontak permintaan sang ortu tak bisa ditolak bupati. Setelah sempat berpikir sejenak, Wahid akhirnya menyematkan nama Rahmi Rasyidah dan Rahma Fauziah. "Saya harap dan berdoa semoga kedua bayi kembar ini menjadi anak yang salehah, dan berbakti kepada orang tua" kata Wahid disambut ucapan amin dari orang tua dan rombongan.

Wahid mengatakan bayi kembar siam termasuk langka. Wahib berharap dapat tertangani dengan baik dari segi perawatan dan lain sebagainya. "Terima kasih pada RSUD Ulin Banjarmasin yang telah berhasil menjalankan operasi pemisahan dan perawatan selama dua bulan lebih," ucapnya.

Wahid juga mengharapkan kepada RSUD Pambalah Batung Amuntai dan Dinas Kesehatan HSU untuk terus memantau tumbuh kembang bayi kembar ini dengan sebaik-baiknya. Rombongan bahkan memberikan bantuan berupa uang, peralatan bayi, dan juga sembako. "Semoga bantuan ini dapat meringankan keluarga dan kebutuhan anak," ucap Anisah.

Herman menyampaikan terima kasih pada tenaga medis di RSUD Pambalah Batung dan RSUD Ulin Banjarmasin dan terkhususnya bupati dan istri. "Berkat dukungan, bayi kami berhasil menjalani operasi pemisahan. Tentu bukan operasi yang murah. Terima kasih atas kepedulian dan perhatian pada anak kami," kata Herman dengan mata berkaca-kaca.(az/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X