BANJARMASIN - Meski dilanda pandemi, tak lantas mengurangi penjualan aksesori perayaan Natal. Bahkan, diklaim meningkat dari tahun sebelumnya.
Di sebuah toko di Jalan Haryono MT, Banjarmasin Tengah, dipajang pernak-pernik Natal. Dari pohon cemara plastik, lonceng, topi Santa Klaus, dan lainnya.
Pegawai toko, Tiara mengungkapkan, penjualannya sedang bagus-bagusnya.
"Mulai ramai sejak awal Desember ini. Kami sempat kehabisan stok barang karena banyaknya permintaan," ujarnya.
Tiara menduga, wabah corona justru menjadi pendongkrak. Sebab, jika selama ini umat Kristiani merayakan Natal di gereja, kali ini lebih memilih merayakan di rumah.
"Tahun lalu, paling tiga empat pembeli dalam sehari. Juga tak setiap hari ada. Sekarang, sehari bisa lima enam pembeli," tuturnya.
Mana yang paling laku, Tiara menyebutkan, pohon Natal masih menjadi primadona.
Dia menjual dari yang berukuran kecil hingga yang besar. Dari seharga Rp350 ribu sampai jutaan rupiah.
Senada dengan Veronica yang tokonya juga menjual aksesori Natal.
Dia mengaku sudah menyiapkan stok sejak jauh-jauh hari. Semuanya adalah barang buatan Cina.
Menurutnya, asalkan dijaga, sebuah pohon Natal bisa awet sampai lima tahun. "Kalau pohonnya masih bagus, tinggal mencari aksesorinya saja lagi. (war/at/fud/ema)