PROKAL.CO,
BANJARBARU - Ketatnya syarat bepergian menggunakan pesawat terbang pada libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) membuat banyak orang malas berlibur ke luar daerah. Merosotnya jumlah penumpang berdampak pada hilangnya pendapatan Bandara Internasional Syamsudin Noor.
Pada H-1 cuti bersama Natal, Rabu (23/12) tadi misalnya, bandar udara milik Banua ini harus kehilangan potensi pendapatan hingga Rp1 miliar lebih. Gara-gara jumlah penumpang dan penerbangan sangat merosot jika dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Stakeholder Relation Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor mengatakan, pada H-1 cuti bersama jumlah penumpang berangkat dan datang yang mereka layani hanya 6000-an. Padahal, 2019 lalu tembus 11 ribu.
"Jika dihitung pendapatan dari sektor aero atau penerbangan, kita kehilangan pendapatan sekitar Rp500 juta. Karena, setiap satu penumpang kita bisa mendapatkan Rp100 ribu," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.
Selain di sektor aero, dia mengungkapkan, merosotnya penumpang juga membuat pendapatan dari Airport tax atau pajak dari pengguna jasa penerbangan banyak yang hilang.
"Jika dibandingkan tahun lalu, penumpang berkurang 5 ribu orang. Setiap penumpang dibebankan airport tax Rp100 ribu, jadi di sektor ini kita juga kehilangan Rp500 juta sehari," ungkapnya.