Dijaga TNI, Tempat Wisata Sepi karena Pandemi, Diprediksi Rp500 Juta Merugi

- Sabtu, 26 Desember 2020 | 11:50 WIB
WISATA: Para pengunjung objek wisata Riam Bajandik Hulu Sungai Tengah saat naik rakit bambu menyusuri sungai. Tempat-tempat wisata dibatasi jelang natal dan tahun baru. | FOTO: JAMALUDIN/RADAR BANJARMASIN
WISATA: Para pengunjung objek wisata Riam Bajandik Hulu Sungai Tengah saat naik rakit bambu menyusuri sungai. Tempat-tempat wisata dibatasi jelang natal dan tahun baru. | FOTO: JAMALUDIN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN – Dinas Pariwisata Kalsel meyakini terjadi penurunan drastis jumlah wisatawan yang datang ke Kalsel pada momen libur panjang akhir tahun ini. Pengetatan karena pandemi Covid-19 menjadi faktor penyebabnya.

“Mau bagaimana lagi. Yang merasakan tak hanya Kalsel. Tapi seluruh daerah, bahkan di luar negeri pun demikian,” tutur Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Muhammad Syarifuddin kemarin.

Kunjungan wisata ke Kalsel sebenarnya sempat pulih saat pemerintah memberi kelonggaran lalu. Sebagai bukti dia mengatakan, kunjungan hotel dan tempat wisata mulai ramai dikunjungi.

Namun, setelah Satgas Covid-19 Banjarmasin mengeluarkan surat edaran larangan kegiatan kerumunan pada perayaan libur natal dan tahun baru di tempat umum, kunjungan kembali anjlok.

Padahal dari kegiatan tersebut, perputaran uang cukup besar. Hotel-hotel di Banjarmasin selalu penuh dengan tamu di malam pergantian tahun. Biasanya mereka berlomba-lomba menggelar even unggulan untuk memancing orang datang dan menginap. Di tengah pandemi, jangan harap ada pemasukan pajak daerah dari even itu.

Dalam surat edaran Satgas Penanganan Covid-19 Banjarmasin tegas disampaikan, bahwa pada saat libur natal pada tanggal 24, 25, 26 Desember dan libur tahun baru pada 31 Desember 2020 sampai 2 Januari 2021, setiap tempat hiburan malam yang meliputi diskotik, pub, karaoke, pub hotel dan tempat biliar wajib tutup.

Bahkan rumah makan atau restoran dan cafe-cafe umum termasuk restoran dan cafe hotel, khusus untuk tamu hotel tak diperkenankan buka melebihi di atas pukul 22.00 Wita.

Selain dibatasinya aktivitas masyarakat, Syaripuddin memprediksi penurunan jumlah wisatawan ke Kalsel juga didasari adanya pengetatan dari pemerintah untuk perjalanan dengan menggunakan transportasi udara. Yakni harus dilakukan terlebih dulu rapid tes antigen. “Kalau ditaksir kerugian, saat ini belum bisa. Tapi dengan kondisi saat ini, kerugian itu pasti ada. Sebut saja pihak travel dan hotel yang sepi kunjungan,” ujarnya.

Terkait tempat wisata, pria yang menjabat sebagai Pj Bupati Kotabaru itu menerangkan, khusus tempat wisata milik Pemprov Kalsel ditutup dengan dasar mencegah dan menangani penularan Covid-19.

Sementara, untuk tempat wisata milik pemerintah kabupaten dan kota, pemprov sebutnya hanya bisa mengimbau karena tak memiliki kewenangan. “Kalau milik pemprov, seperti Tahura Sultan Adam, meski sempat akan dibuka. Tapi melihat kondisi kasus Covid-19 saat ini, tak jadi dibuka,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Badan Keuangan Kota Banjarmasin, Subhan Noor Yaumil memprediksi, pemasukan yang hilang saat libur natal dan tahun baru kali ini cukup besar. Nilainya mencapai Rp500 juta. Itu hanya dari pemasukan pajak hotel. “Bagaimana lagi. Kondisi demikian karena pandemi. Kami juga tak bisa memaksakan,” ujar Subhan.

 

Buka Tapi Dijaga Polisi dan TNI

 

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X