Simon dan Bimo adalah nama panggilan dua jenis kadal yang tergolong liar. Tapi di pangkuan majikannya, kedua reptil ini jinak seperti kucing.
-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --
NAMA spesies Simon adalah Savmon. Singkatan dari Savannah Monitor. Berasal dari Afrika, Simon adalah milik Gusti Aulia Rahman.
Ahad (27/12) siang di halaman Jungle Coffee di Jalan Pramuka, para pencinta reptil di Banjarmasin menggelar kontes.
Kadal sepanjang 80 sentimeter itu hilir mudik. Melangkah dengan santai. Tak henti-hentinya menjulurkan lidah.
Simon tampak cuek dengan manusia di sekitarnya. Bahkan, kadal dengan warna kulit cokelat bebercak putih itu membiarkan orang-orang mengelus tubuhnya.
Agar Simon lebih gampang diawasi, Aulia selalu mengikutinya. Sesekali menarik tali kekang yang melilit tubuh Simon.
Simon yang gembul itu, bisa digendong dan dipangku Aulia dengan mudahnya. Seperti Anda mengelus-elus seekor kucing.
Kepada Radar Banjarmasin, Aulia menuturkan, Simon menjadi jinak karena sudah ia pelihara sejak kecil.
Simon diadopsi dari salah seorang pencinta reptil. Kini umurnya tepat satu tahun. "Kalau besar, pertumbuhannya bisa lebih dari 1,5 meter. Tergantung ukuran kandangnya," ujarnya.
Menurutnya, memelihara Simon cukup gampang. Selain tak makan setiap hari, mandinya juga beberapa hari sekali. Tak perlu perawatan ekstra.
"Cukup perhatikan kebersihan kandang. Kalau makan, cukup dua atau tiga hari sekali. Bisa dikasih tikus putih atau daging ayam. Sedangkan untuk camilan biasanya jangkrik," jelasnya.
Di rumahnya di kawasan Banjarmasin Timur, pemuda 28 tahun itu juga memelihara iguana dan kura-kura.
"Awalnya ingin mengajari anak agar mencintai binatang. Eh malah bapaknya yang 'keracunan'," ungkap ayah dua anak itu kemudian tergelak.