Ikuti Kompetisi Nasional, Junior 2000 Raih Penghargaan Tim Fairplay

- Senin, 28 Desember 2020 | 11:21 WIB
TAMBAH PENGALAMAN: SSB Junior 2000 berhasil menembus fase grup dan gagal di babak 16 besar pada kejuaraan nasional Sport Milk Kid Soccer di Mojokerto. | FOTO: M NOOR FOR RADAR BANJARMASIN
TAMBAH PENGALAMAN: SSB Junior 2000 berhasil menembus fase grup dan gagal di babak 16 besar pada kejuaraan nasional Sport Milk Kid Soccer di Mojokerto. | FOTO: M NOOR FOR RADAR BANJARMASIN

MOJOKERTO – Meski dalam situasi pandemi, semangat tim-tim SSB termasuk SSB Junior 2000 tidak pernah padam untuk memberikan pembinaan dan jam terbang kepada anak asuhnya. Tim berjuluk Laskar Delta Tatas ini mengikuti Kejuaraan Sport Milk Kid Soccer di Lapangan Majapahit Soccer Filed, Mojokerto sejak Sabtu (26/12) hingga Minggu kemarin.

Diikuti 32 tim seluruh Indonesia, kejuaraan ini menggunakan format mini soccer dengan kelompok umur 2008 (U-12). Di babak penyisihan, Junior 2000 tergabung di grup E bersama Internal Mojokerto, Semangka FC Blitar, dan Colombo Surabaya.

Pada fase ini, Junior 2000 keluar sebagai runner up di bawah Semongko FC dengan koleksi masing-masing satu kemenangan, satu hasil seri, dan sekali kekalahan. Namun, langkah Junior 2000 terhenti di babak 16 besar oleh tim asal Yogyakarta, Putra Handayani. Tim asuhan M Noor kalah melalui penentuan sudden death setelah bermain imbang 0-0 dan kembali imbang 1-1 di babak adu penalti.

Namun, Junior 2000 juga berhasil meraih gelar sebagai tim fairplay pada kejuaraan kali ini.

Pelatih Junior 2000, Muhammad Noor mengatakan tujuan mereka mengikuti kompetisi ini adalah untuk terus memberikan jam terbang kepada anak asuhnya yang masih giat berlatih di masa pandemi sekarang. “Apa yang dilakukan pihak penyelenggara pada kejuaraan ini bisa dikatakan sukses.

Terlebih karena bertepatan dengan libur Natal, banyak orang tua yang hadir mendukung langsung putra-putrinya,” jelas M Noor.

Mengenai performa timnya, M Noor mengatakan bahwa anak asuhnya sebenarnya mampu bersaing dengan tim-tim lainnya. Namun, masalah mental mungkin menjadi pembeda. “Di awal anak-anak terlihat sedikit grogi, ditambah adaptasi bermain malam dan lainnya masih perlu dibiasakan anak-anak kami,” urainya.

“Semoga saja, di Banjarmasin bisa dilakukan hal serupa untuk kompetisi usia dini seperti ini. Berbagai pihak mulai dari Asprov, Askot hingga KONI bisa melakukan hal serupa demi kemajuan sepak bola kita Banua,” tutupnya.(bir/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Clippers Libas 76ers dengan Skor Tipis

Jumat, 29 Maret 2024 | 02:26 WIB

Matangkan Program Latihan, Baru Pindah Venue

Senin, 25 Maret 2024 | 12:15 WIB

IMI Kaltim Gencarkan Event

Senin, 25 Maret 2024 | 10:55 WIB

Zohri Geber Latihan di Phoenix

Senin, 25 Maret 2024 | 10:50 WIB

Angkat Besi Kaltim Tatap Persiapan Khusus

Senin, 25 Maret 2024 | 10:15 WIB

Ajang PON Pertama, Siap Kerja Keras demi Emas

Senin, 25 Maret 2024 | 09:15 WIB

Bikin Pelatih Terkagum-kagum

Senin, 25 Maret 2024 | 07:50 WIB

Wushu Kaltim Target Maksimal di Piala Wapres

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:00 WIB

Panitia Pelatda Pastikan Semua Atlet Ambil Bagian

Jumat, 22 Maret 2024 | 14:25 WIB

Max Verstappen Ancam Pergi dari Red Bull

Jumat, 22 Maret 2024 | 13:25 WIB

Atlet Binaraga Kaltim Sesuaikan Porsi Latihan

Rabu, 20 Maret 2024 | 18:30 WIB

Cabor Tinju Kaltim Berharap Ada Tryout

Rabu, 20 Maret 2024 | 17:30 WIB

Sepak Bola Putri Kaltim Fokus Pembenahan Fisik

Rabu, 20 Maret 2024 | 16:30 WIB
X