Seraya menunggu saudara lelakinya Andi Sallo cukup umur untuk menyandang gelar raja kesembilan. Pada masa Andi Sallo inilah, pemerintah Hindia Belanda habis-habisan berupaya menundukkan Pagatan.
Segala daya dikerahkan penjajah dari diplomasi sampai serentetan penyerbuan. Sallo tewas pada usia empat puluh tahun. Dengan licik, Belanda meracuni Sallo dalam sebuah perundingan damai di Kotabaru. Menutup masa pemerintahan raja kesembilan yang teramat singkat dari tahun 1893 sampai 1908.
Namun, berakhirnya riwayat kerajaan bukan berarti perlawanan terhadap Belanda padam. Beberapa dekade kemudian, saat Yogyakarta ditetapkan sebagai ibukota darurat oleh Presiden Sukarno, hubungan pejuang Pagatan dengan Yogya terjalin akrab. "Belanda mendapat informasi di Pagatan ada pejuang dalam jumlah besar," pungkasnya.
Informasi itu memicu serangan berdarah ke Pagatan pada 7 Februari 1946. Episode bersejarah yang dinamai Serangan 7 Februari itu akan dikupas dalam laporan ekspedisi berikutnya. (war/fud/by/ran)