BANJARMASIN - Selama pandemi, staf Barito Putera tetap rutin melatih pemain. Latihan yang dibayang-bayangi kekhawatiran. Karena ketidakpastian Liga 1 pada tahun 2021 nanti.
Rata-rata pemain berlatih mandiri di rumah. Tapi tanpa kepastian turnamen, motivasi pun sulit didongkrak.
Rencana awal, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar kembali liga pada bulan Februari. Tapi tanpa tanggal pasti.
Izin kepolisian menjadi penyebab. Tanpa kepastian, Laskar Antasari takkan mengelar latihan bersama.
Pelatih Djajang Nurjaman memastikan, tak ada anak asuhnya yang kesulitan menyerap materi latihan mandiri.
"Alhamdulillah tidak ada pemain yang cedera atau sakit. Setiap hari komunikasi di grup WhatsApp. Ada beberapa yang juga komunikasi langsung ke saya seperti Pora dan Ambrizal Umanailo," ujarnya.
Sosok yang akrab disapa Djanur tersebut membocorkan, kebanyakan menu latihannya berkutat pada aspek fisik. "Kami coba memelihara kondisi fisik pemain agar tidak drop," ujarnya.
Sementara itu, Kapten Barito Putera, Rizky Rizaldi Pora mengakui, porsi latihan sedikit berkurang. "Ketika fisik sudah dibentuk, lalu tidak ada kejelasan kompetisi, takutnya drop lagi. Untung tim pelatih peduli," ujarnya.
Sebelum Liga 1 dihentikan pada pertengahan Maret lalu, Barito Putera sudah bermain sebanyak tiga kali. Hasilnya tanpa satu pun kemenangan.
Barito Putera dikalahkan Madura United empat gol tanpa balas, kemudian takluk dari Bali United. Lalu ditahan imbang PSM Makassar. Raihan negatif tersebut membuat Barito Putera harus puas menduduki peringkat 17 klasemen dengan koleksi satu poin. (fud/ema)