BANJARMASIN - Sejak Maret lalu, ketika pandemi mengamuk, banyak cabang olahraga (cabor) yang dibuat mati kutu.
Salah satunya cabor atletik yang sempat meliburkan sesi latihannya sampai lima bulan. Mulai berlatih sejak Agustus lalu, cabor atletik rupanya langsung tancap gas.
Hasilnya adalah prestasi di Kejurprov Atletik di Banjarbaru, awal desember lalu. Keluar sebagai juara umum dengan torehan 10 medali emas, 4 medali perak dan 14 medali perunggu.
Meski sempat libur selama lima bulan, menurut tim pelatih, tak banyak penurunan yang terjadi pada anak didiknya. Pasalnya, selama libur akibat pandemi, semua atlet sudah diberi arahan khusus.
Hingga kemarin (29/12), cabor atletik masih rutin berlatih di berbagai kelas. Dari lari jarak pendek, menengah, jauh, estafet, jalan cepat hingga tolak peluru.
Pelatih atletik, Fatmawati mengaku rutin berlatih setidaknya lima kali dalam sepekan. "Kami hanya memberikan hari libur di hari Kamis. Dan Minggu kami berikan waktu bebas untuk istirahat atau jalan-jalan," katanya.
Disebutkannya, yang dilatih datang dari usia beragam. "Paling muda sembilan tahun dan paling tua sekitar 30-an," bebernya.
Peraih medali emas pada nomor lari jarak pendek 100 dan 200 meter pada Kejurprov sebelumnya, M Surya Ariandy berjanji, meski turnamen besar masih lama, dia akan terus berlatih.
"Mungkin yang terdekat adalah Komda (Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah) sekitar Maret atau April tahun depan. Sampai Kejurnas Jateng Open di bulan Juli," ungkapnya. (bir/fud/ema)
