Kesadaran Bahaya Narkoba Meningkat, Penyalahguna yang Direhablitasi BNNK HSS Menurun

- Rabu, 30 Desember 2020 | 14:45 WIB
MENJELASKAN: Kepala BNNK HSS Maserup memaparkan berbagai yang sudah dilakukan jajaran BNNK HSS untuk mencegah narkotika selama 2020 saat press release akhir tahun 2020. | Foto: Salahudin/Radar Banjarmasin
MENJELASKAN: Kepala BNNK HSS Maserup memaparkan berbagai yang sudah dilakukan jajaran BNNK HSS untuk mencegah narkotika selama 2020 saat press release akhir tahun 2020. | Foto: Salahudin/Radar Banjarmasin

KANDANGAN – Dinilai kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba mulai meningkat. Warga menjadi penyalahgunaan narkoba yang melapor dan direhabilitasi Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Hulu Sungai Selatan (HSS) tahun 2020 ini mengalami penurunan.

BNNK HSS mendata selama tahun 2020 ini total hanya ada 27 orang penyalahguna narkoba yang direhabilitasi. Angka ini menurun jika dikomparasikan dengan tahun sebelumnya. Tahun 2019 penyalahguna narkoba direhabilitasi total sebanyak 43 orang.

Kepala BNNK HSS, Maserup merincikan dari 27 orang secara sukarela untuk dilakukan rehabilitasi paling banyak dari usia 25 sampai 40 tahun sebanyak 12 orang. Disusul usia 20 sampai 24 tahun sebanyak tujuh orang, usia 16 sampai 19 tahun ada lima orang, usia 0 sampai lima tahun ada dua orang dan usia diatas 40 tahun ada satu orang.

“Dari jenis umur mulai dari usia 0 sampai 24 dan 40 tahun keatas angkanya menurun. Hanya usia 24 sampai 40 tahun yang meningkat,” ujarnya, Rabu (30/12) siang saat press release akhir tahun di kantor BNNK setempat.

Kemudian dari 27 orang direhabilitasi paling banyak dari kalangan wiraswasta ada 13 orang. Disusul tidak bekerja lima orang, pelajar atau mahasiswa dan lain-lain masing-masing tiga orang, ASN dua orang, dan swasta satu orang.

“Penyalahguna narkoba tersebut direhabilitasi di dua lokasi. Sebanyak 22 orang di Klinik Pratama BNNK HSS dan lima orang sisanya di rumah sakit Sambang Lihum,” sebut Maserup.

Maserup menyakini menurunya penyalahgunaan narkoba yang melapor dan direhabilitasi tahun ini karena kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba sudah mulai meningkat, pandemi Covid-19. Sampai diduga warga masih tidak mau melapor untuk dilakukan rehablitasi.

“Terjadi pergeseran penyalahguna narkoba di Kabupaten HSS. Tahun ini didominasi narkoba jenis sabu. Sedangkan tahun 2019 dari sabu sampai obat-obatan seperti dextro dan lainnya,” tuturnya.

Supaya terus menurunkan penyalahguna narkoba direhablitasi, tahun 2021 mendatang. BNNK HSS akan melakukan program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM).

Dengan program IBM tersebut nantinya BNNK HSS akan membentuk kelompok masyarakat sebagai penggiat supaya bisa melakukan rehablitasi dari ketegori ringan sampai sedang.

“Kalau masuk kategori parah baru ditindaklanjuti supaya dapat direhabilitasi di klinik atau rumah sakit,” pungkasnya. (shn/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X