BANJARMASIN - Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengomentari dugaan prostitusi online yang melibatkan remaja di bawah umur. Bahkan, hingga menelan nyawa.
"Ini menjadi catatan buruk akhir tahun. 2020 ditutup peristiwa peristiwa seperti ini," ujarnya kemarin (30/12).
Ibnu mengomentari kasus YA, yang ditemukan tak bernyawa di kamar mandi Hotel Mira, Jalan Haryono MT, Senin (28/12) siang. Gadis 14 tahun itu dicekik, ditusuk dan disumpal dengan keran oleh teman sekamarnya.
Orang nomor satu di Pemko Banjarmasin itu menginstruksikan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk menelusurinya.
Diakuinya, aplikasi-aplikasi di smartphone memudahkan praktik transaksi prostitusi terselubung. Plus, sulit diawasi.
"Aplikasi sangat mudah disalahgunakan. Dan tak bisa dikontrol langsung. Kecuali ikut menjadi pengguna, baru bisa menelusuri," ujarnya.
Sementara kepada pengusaha hotel, diminta lebih ketat dalam menyeleksi tamu. Contoh, meminta KTP sebelum check in. Kalau perlu meminta ditunjukkan buku nikah.
"Kalau berbeda jenis kelamin, memang harus suami istri," tekannya.
Lebih-lebih menjelang malam tahun baru, dia memerintahkan Satpol PP untuk memperketat pengawasan.
"Kalau terjadi pelanggaran, akan diberikan teguran. Bahkan izin penginapannya bisa dicabut," tegasnya.
Terakhir, ia meminta orang tua menjaga anak-anaknya. Apalagi kalau masih pelajar. Kalau ada gelagat mencurigakan, jangan didiamkan. (war/fud/ema)