KANDANGAN – Jembatan gantung penghubung alternatif Desa Durian Rabung dan Jambu Hulu, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) putus, Rabu (30/12). Untungnya tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu.
Rusaknya jembatan gantung sepanjang 60 meter tersebut diduga karena faktor alam yang sering terjadi akhir-akhir ini. Ditambah usianya yang cukup tua.
“Penyangga tiang pancang patah, akibatnya tali pancang ikut putus,” ungkap Kepala Desa (Kades) Durian Rabung Ahmad Sarbini, Kamis (31/12) saat dikonfirmasi.
Diceritakannya, jembatan gantung dari kayu ulin itu kondisinya memang sudah mengkhawatirkan. “Sejak bulan November 2020 tadi jembatan sudah miring,” ucapnya.
Akibat kejadian tersebut, warga yang biasa menggukan akses jembatan sebagai jalur alternatif harus mencari jalan lain. “Sementara warga harus memutar mencari jalur lain yang jaraknya lebih jauh,” tutur Sarbini.
Sebelum ambruknya jembatan gantung tersebut, Desa Durian Rabung dan Jambu Hulu mengajukan perbaikan atau pembangunan baru ke Pemkab HSS. “Pengajuan sudah dilakukan, semoga segera direalisasikan,” ucapnya.
Mencegah warga melintas jembatan gantung, jajaran Polsek Padang Batung sudah memasang garis polisi di dua titik. Sebelum jembatan dan di atas jembatan gantung.
Kepala SPKT Polsek Padang Batung Brigadir Dedy Julianoor mengatakan, pemasangan garis polisi supaya warga sementara tidak mengakses jembatan penghubung tersebut. “Sementara warga harus memutar jalur lain dulu,” ujarnya.
Terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUTR HSS Isnaniah mengatakan pembangunan jembatan baru diperkirakan tidak bisa dilakukan pada tahun 2021 ini. Karena APBD sudah ditetapkan.
“Akan dikoordinasikan terlebih dulu. Jembatan dilakukan perbaikan sementara,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (1/1) kemarin.
Awal pekan nanti, jajaran PUTR HSS mulai turun ke lapangan untuk memperbaiki jembatan gantung sementara menggunakan dana rutin perbaikan. “Senin nanti kami mulai turun ke lapangan memperbaiki jembatan gantung yang rusak,” tegasnya. (shn/ema)
