MARABAHAN – Jajaran Polres Batola menggelar jumpa pers akhir tahun 2020, Kamis (31/12) di mapolres setempat. Jumlah tindak pidana, tidak jauh dari tahun 2019. Bahkan selisihnya hanya satu kasus.
Pada tahun 2020 tercatat terdapat 227 kasus. Dimana kasus paling banyak terjadi pada kejahatan konvensional. Jumlahnya mencapai 139 kasus. Lebih banyak dari kejahatan transnasional yang hanya 69 kasus. Dan kasus kekayaan negara hanya 19 kasus.
“Dari berbagai kejahatan yang terjadi di Batola, kejahatan kekayaan negara memang paling sedikit, hanya berjumlah 19 kasus. Dari belasan kasus ini, ada beberapa kasus baru. Seperti perdagangan, pornografi, perlindungan konsumen, dan ITE. Kasus tersebut tidak terjadi satupun pada tahun 2019. Untuk kasus pornografi tercatat sebanyak 3 kasus. Disusul kasus perdagangan dan perlindungan konsumen yang masing-masing dua kasus. Sedangkan untuk kasus ITE, mengalami lonjakan kasus. Tepatnya terdapat sembilan kasus,” kata Kapolres Batola AKBP Lalu Mohammad Syahir Arif.
Ia mengatakan, untuk mencapai kamtibmas yang kondusif, pihaknya melakukan berbagai rangkaian kegiatan berkaitan keamanan selama tahun 2020. Seperti pengamanan Karhutla, Pilkada dan Nataru di tengah pandemi saat ini. "Sampai saat ini tidak ada karhutla. Begitu pula dengan pilkada, berjalan baik dan aman. Tidak ada gejolak di masyarakat. Semua aman dan terkendali," ujarnya. (bar/ema)