Sempat dikeluhkan terlalu rendah, tribun Stadion 17 Mei Banjarmasin sudah diperbaiki. Jangkauan mata penonton sudah dimanjakan, setelah tribun dinaikkan setinggi 5 meter.
-----
“Sudah sangat refresentatif, penonton tak lagi terlindung ketika menyaksikan secara langsung dari tribun. Bagian ini yang sebelumnya dikeluhkan,” ujar Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kalsel, Agung Dewanto kemarin.
Renovasi tribun Stadion 17 Mei Banjarmasin tahun ini sendiri adalah tahap kedua pekerjaan sejak tahun 2019 lalu. Selain merenovasi tribun, dengan memakan anggaran sebesar Rp37 miliar, rumput stadion pun diganti. “Tribun sudah tuntas, kami tinggal melakukan perawatan rumput selama 6 bulan agar benar-benar terawat,” tambahnya.
Tribun yang direnovasi tahun lalu adalah dua tribun VIP tribun VVIP di bagian tengah. Ketiga tribun ini sudah standar modern. Bahkan dibagian dasar tribun, ada ruang cafetaria yang bisa langsung menonton laga di stadion. “Model tribun sekarang sangat modern. Karena sepakbola tak hanya sebagai olahraga saja, tapi sudah menjadi trend gaya hidup,” kata Agung.
Megahnya tribun Stadion 17 Mei Banjarmasin juga ditopang dengan ruang ganti pemain. Ada locker disediakan untuk semua pemain, termasuk toilet yang disediakan untuk satu pemain khusus. “Kami pastikan penonton dan pemain akan dimanjakan,” imbuhnya.
Jika tahap dua mengerjakan tribun dan rumput lapangan, di tahap tiga, akan dikerjakan trek lintasan lari dan perbaikan tribun Inggris yang berada di seberang tribun VVIP. “DED nya sudah selesai. Pekerjaan bertahap karena terbatasnya anggaran,” tambah Agung.
Untuk lintasan lari sebutnya, sedianya akan dikerjakan setelah tuntasnya tribun. Alasannya agar tak terganggu material lain ketika mengerjakan lintasan lari tersebut. “Harusnya lintasan lari yang terakhir dikerjakan,” tandasnya.
Di sisi lain Site Manager Proyek Renovas Stadion 17 Mei Banjarmasin, Fuad Maulana menerangkan, pandemi Covid-19 sedikit banyak mengganggu proses pekerjaan. “Kami sempat menunggu lama bahan yang didatangkan dari Pulau Jawa,” sebutnya.
Pihak kontraktor sendiri hanya diberi waktu pengerjaan 8 bulan. Itu pun hanya efektif 6 bulan, karena 2 bulan habis terbuang karena lockdown lalu. “Waktu pengerjaan cuma 6 bulan, tapi alhamdulillah bisa selesai tepat waktu,” ujarnya. (mof/ran/ema)