Gara-gara Covid, Program Konservasi Lingkungan Terpaksa Disunat

- Kamis, 7 Januari 2021 | 12:19 WIB
FOKUS OPERASIONAL: Tahun 2021, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarbaru terpaksa menyunat program konservasi dan fokus operasional pelayanan masyarakat seperti pengelolaan sampah. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
FOKUS OPERASIONAL: Tahun 2021, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarbaru terpaksa menyunat program konservasi dan fokus operasional pelayanan masyarakat seperti pengelolaan sampah. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Program konservasi lingkungan di Banjarbaru tahun 2021 ini harus gigit jari. Musabab, adanya pandemi membuat alokasi anggaran untuk sektor penghijauan ini harus disunat.

Dibeberkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru, Sirajoni. Alokasi anggaran tahun 2021 untuk SKPD nya mengalami perubahan atau refocusing.

Menurut Joni -panggilan akrabnya-, tahun ini fokus alokasi anggaran hanya dipusatkan kepada kegiatan-kegiatan operasional dan pelayanan. Sehingga mau tak mau diakuinya sektor konservasi dikalahkan.

"Jadi memang adanya Covid-19 ini pengembangan untuk kegiatan itu (konservasi) tidak bisa dilaksanakan. Kita hanya melaksanakan program yang sifatnya operasional dan pelayanan saja," katanya.

Keterbatasan dan pemangkasan anggaran kata Joni yang mengharuskan pihaknya memangkas anggaran konservasi. Meski demikian untuk kegiatan konservasi katanya tak serta merta dihapus.

"Kita akan maksimalkan bermitra dengan relawan atau komunitas pencinta lingkungan. Lalu juga akan bekerja sama dengan balai-balai pembibitan untuk pengadaannya. Kita tetap akan upayakan," katanya.

Karena fokusnya pada yang bersifat operasional. Maka anggaran ini katanya bakal dikucurkan untuk operasional seperti gaji pegawai dan staff, pengelolaan sampah serta kebersihan kota Banjarbaru.

"Karena memang operasional yang sifatnya pelayanan publik ini seperti mengangkut dan mengelola sampah, lalu memastikan kebersihan kota dan fasilitas umum. Yang juga penting adalah gaji para pegawai dan tenaga kerja kita," ujarnya.

Beruntung kata Joni, meski ada sebagian instansi atau SKPD yang harus memangkas jumlah pegawai dan petugasnya karena ada refocusing. DLH dalam hal ini klaimnya tak ada pengurangan pegawai di tahun 2021.

"Karena yang ada ini saja sebenarnya sangat kurang. Pekerja kita termasuk khususnya yang kontrak itu adalah pekerja lapangan, jadi tidak bisa dipangkas. Karena menyangkut pelayanan di lapangan," ujarnya.

Adapun, kata Joni pemangkasan anggaran di tahun 2021 memang terbilang besar. Sebab hingga menyentuh persentase 30 persen ketimbang tahun 2020.

"Di tahun 2020 anggaran kita berkisar 30 Miliar, sekarang dipotong hingga hanya menyisakan berkisar di angka 21 Miliar rupiah. Jadi potongannya cukup besar, kita harus memaksimalkannya," pungkasnya. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X