BANJARMASIN - Dinas Pendidikan Banjarmasin menjadwalkan simulasi pembukaan sekolah dasar pada 18 Januari mendatang.
Rencananya, ada 10 SD negeri yang diikutkan dalam percobaan belajar tatap muka di tengah pandemi. Namun, sampai sekarang, belum diputuskan SD mana saja yang bisa mengikuti simulasi.
Kabid Bina SD Disdik Banjarmasin, Nuryadi mengatakan, verifikasi ke-10 SD terpilih masih diproses.
"Nanti ada 10 SD yang direkomendasikan. Tapi masih verifikasi," ujarnya, kemarin (6/1).
Syarat utama, apalagi kalau bukan kesiapan menjalankan protokol pencegahan penularan corona secara ketat.
Ditekankan Nuryadi, jelas ada perbedaan dengan simulasi SMP kemarin. Hanya siswa kelas IV, V dan VI saja yang bisa belajar tatap muka. Adik-adik mereka di kelas I, II dan III masih harus belajar daring di rumah.
"Lalu ada sistem absen ganjil genap. Misalkan, hari ini giliran siswa nomor absen ganjil masuk sekolah. Besok giliran nomor absen genap," jelasnya.
Sejauh ini, ada 112 SD yang mengajukan permohonan belajar tatap muka. Setelah disaring Disdik, ada 32 SD yang masuk daftar nominasi.
Sekali lagi, hanya 10 yang bakal terpilih. "Kami meminta bantuan pengawas di kecamatan untuk memilih dua SD yang dirasa pantas dan mampu. Kami berharap di setiap kecamatan ada dua SD yang mengikuti simulasi," tambahnya.
35 SMPN Kembali Dibuka
Untuk jenjang SMP, simulasi sudah digelar sejak awal November lalu.
Setelah berembuk dengan Satgas COVID-19 Banjarmasin, wali kota memutuskan pembukaan SMP negeri pada 11 Januari ini.
Kabid Bina SMP Disdik Banjarmasin, Sahnan menjelaskan, pembukaan sekolah itu serentak. "Buat SMP negeri, 100 persen kembali belajar tatap muka. Jadi ada 35 SMP yang akan dibuka," ujarnya.
Lalu, bagaimana dengan SMP swasta? Rata-rata sudah mengajukan permohonan, tapi Disdik tak mengabulkan semuanya.