PROKAL.CO,
BANJARBARU - Setelah sempat terjadi deflasi karena pandemi Covid-19. Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel mencatat, Desember 2020 tadi Banua kembali mengalami inflasi. Yakni, sebesar 0,79 persen. Dengan Indeks Harga Konsumen (IHK), 106,77.
Kepala BPS Kalsel, Moh Edy Mahmud mengatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. "Ada tujuh kelompok yang mengalami kenaikan harga tertinggi," katanya melalui Kanal Youtube BPS Kalsel, baru-baru tadi.
Dirincikannya, tujuh kelompok tersebut yakni kelompok transportasi yang mengalami inflasi sebesar 4,63 persen. Disusul kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar, 1,15 persen; kelompok pakaian dan alas kaki, 0,32 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran, 0,1 persen.
Lalu, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga, 0,09 persen; kelompok kesehatan, 0,07 persen. "Kemudian kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen," rincinya.
Dia mengungkapkan, kelompok tranaportasi mengalami inflasi terbesar lantaran kedua subkelompoknya mengalami kenaikan. Yaitu, subkelompok jasa angkutan penumpang sebesar 27,13 persen dan subkelompok pengoperasian peralatan transprtasi pribadi sebesar 0,01 persen.
"Dengan naiknya kedua subkelompoknya, maka kelompok transportasi pada Desember 2020 memberikan andil inflasi sebesar 0,5 persen," ungkapnya.