Ribuan Rumah Terendam, Kalsel Tetapkan Status Siaga Bencana

- Kamis, 7 Januari 2021 | 13:46 WIB
LANGGANAN BANJIR: Seorang warga mencoba melintasi banjir yang melanda kawasan Cempaka, Banjarbaru, beberapa waktu lalu. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN
LANGGANAN BANJIR: Seorang warga mencoba melintasi banjir yang melanda kawasan Cempaka, Banjarbaru, beberapa waktu lalu. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini membuat sejumlah daerah di Kalimantan Selatan tak bisa menghindari banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat, jika dikalkulasi dalam sebulan terakhir sudah ada ribuan rumah yang terendam.

Kepala Sub Bidang Kedaruratan BPBD Kalsel, S.Dinarja mengatakan, rumah yang pernah terendam tersebar di beberapa daerah. Di antaranya, di Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan sejumlah daerah di Banua Anam.

"Paling banyak di Kota Banjarbaru, tepatnya di Kecamatan Cempaka. Desember 2020 ada sekitar 701 rumah yang terendam. Tapi hanya 3 sampai 4 jam. Sekarang sudah beraktivitas kembali," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Lanjutnya, sama halnya dengan di Banjarbaru, banjir yang merendam sejumlah rumah di Kabupaten Tapin dan sekitarnya juga hanya sebentar. "Sekarang yang masih terendam di Kabupaten Banjar dan Tanah Laut," ujarnya.

Dia mengungkapkan, di Kabupaten Banjar total ada 120 rumah yang terendam. Tersebar di Kecamatan Astambul, Martapura Kota dan Martapura Barat. "Sementara di Tanah Laut, kawasan terendam berada di Kecamatan Pelaihari, Bati-Bati, Tambang Ulang, Kurau dan Bumi Makmur," ungkapnya.

Tinggi air yang merendam sejumlah wilayah di Banjar dan Tanah Laut sendiri bervariasi, namun rata-rata hanya di kisaran 30 sampai 40 sentimeter. "Paling tinggi di Desa Teluk Selong, Martapura, Kabupaten Banjar. Di sana ketinggian air mencapai 50 sentimeter," papar pria akrab disapa Dinar ini.

Untuk menanggulangi bencana banjir yang sudah mulai terjadi ini, dia menuturkan 10 Desember 2020 tadi telah keluar surat keputusan Gubernur Kalsel terkait penetapan status siaga bencana banjir, tanah longsor dan puting beliung. "Status ini berlaku sampai 31 April 2021," tuturnya.

Selain itu, dia menyampaikan, Pemprov Kalsel juga telah membentuk satuan tugas yang menangani banjir secara langsung. "Secara struktural satgas ini dikomandani Gubernur Kalimantan Selatan," ucapnya.

Dalam penanggulangan bencana, satgas akan bersinergi dengan instansi atau SKPD lain di Provinsi Kalimantan Selatan. Baik daerah maupun vertikal. "Semuanya akan terlibat, demikian juga dari pemerintah pusat," tambahnya.

Terkait prakiraan cuaca terkini, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Banjarbaru Goeroeh Tjiptanto menjelaskan, curah hujan pada Januari 2021 diprediksi masih tinggi. "Pada dasarian I Januari atau awal Januari curah hujan tetap pada trennya dengan intensitas yang lebih banyak," jelasnya.

Oleh karena itu, dia mengimbau supaya masyarakat tetap waspada dengan curah hujan yang tinggi disertai petir yang berdampak ke banjir dan longsor. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X