Bakal Bangun Kawasan Heritage di Meratus

- Sabtu, 9 Januari 2021 | 20:33 WIB
WARISAN DUNIA: Desa Nateh di kaki pegunungan Meratus. Pemprov Kalsel berencana menggelontorkan anggaran besar untuk membangun kawasan heritage di beberapa titik di Meratus. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN
WARISAN DUNIA: Desa Nateh di kaki pegunungan Meratus. Pemprov Kalsel berencana menggelontorkan anggaran besar untuk membangun kawasan heritage di beberapa titik di Meratus. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan serius mengembangkan Geopark Meratus untuk masuk sebagai UNESCO Global Geopark (UGG). Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel melalui Bidang Cipta Karya berencana menggelontorkan anggaran Rp6 miliar untuk membangun kawasan heritage di beberapa geosite di Geopark Meratus.

Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas PUPR Kalsel, Agung Dewanto menyampaikan, pembangunan kawasan heritage bakal dikemas agar menjadi tujuan wisata masyarakat.

"Ini salah satu upaya kita untuk meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah) di sektor pariwisata, sehubungan mulai berkurangnya PAD dari sektor SDA (sumber daya alam)," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Namun, di titik mana saja kawasan heritage akan dibangun, dirinya mengaku tidak hapal. "Ada beberapa titik, membentang di sepanjang Pegunungan Meratus. Dari Kota Banjarbaru sampai Kabupaten Tanah Bumbu," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Air Tanah pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalsel, Ali Mustafa menerangkan, tahun ini ada enam titik geosite yang akan dibenahi infrastrukturnya. "Supaya dalam penilaian UNESCO bisa diterima sebagai UGG," ucapnya.

Dirincikannya, keenam geosite yang dibenahi ialah Geosite Pendulangan Tradisional Intan di Cempaka, Banjarbaru. Lalu, Geosite Plagiogranite Gunung Batu Besar di Tanah Bumbu, Geosite Serpentinite Forest Park Tahura Mandiangin di Kabupaten Banjar dan Geosite Tanjung Dewa di Tanah Laut. "Selanjutnya Geosite Dolerite Semilir dan Geosite Batugamping Merah Sekoyang Beach di Kotabaru," rincinya.

Ali menuturkan, pembenahan yang dilakukan dalam kawasan geosite ialah berupa penyediaan tempat parkir dan toilet. Serta, pembuatan sign board, panel informasi, ruang informasi geosite, denah situasi, fasilitas difable, ruang display local product, tempat berteduh/istirahat, gapura selamat datang, penunjuk arah dan lain-lain.

"Mudah-mudahan dengan pembenahan ini, Geopark Meratus bisa diterima sebagai UGG (UNESCO Global Geopark)," bebernya.

Di sisi lain, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel Nurul Fajar Desira mengatakan, secara materi Geopark Meratus memang sudah layak menjadi UGG. "Salah satu modalnya, Meratus merupakan cerita tentang hamparan ofiolit tertua di Indonesia yang terbentuk sudah 150 juta hingga 200 juta tahun," katanya.

Di samping itu, dia mengungkapkan, di Geopark Meratus juga terdapat jenis batuan langka di dunia. Namanya, Plagiogranite. "Jenis batuan ini hanya ada tiga di dunia. Di Yunani, Prancis dan Indonesia," ungkapnya.

Dikatakan Fajar, Plagiogranite di Geopark Meratus terdapat di Geosite Gunung Batu Besar di Kabupaten Tanah Bumbu. "Untuk bisa mengusulkan Geopark Meratus jadi UGG, geosite yang unik dan langka ini akan dibenahi tahun ini," paparnya.

Di samping pembenahan, dia menuturkan, Pemprov Kalsel juga perlu membina masyarakat setempat agar bisa menjelaskan histori batuan yang ada di Geopark Meratus. Sebab, hal itu menjadi salah satu syarat menjadi Geopark Internasional.

"Masyarakat harus bisa menjelaskan bagaimana batuan di sana terbentuk? Kenapa jenis batunya langka? Dan lain-lain," katanya.

Jika semua syarat sudah dipenuhi, Fajar menyatakan, Pemprov Kalsel menargetkan Geopark Meratus sudah bisa diusulkan jadi Geopark Internasional pada akhir 2021. "Tujuan besar dari rencana ini ialah melindungi meratus dan memberikan manfaat ekonomi di masyarakat sekitar," ucapnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X