Tak Lagi Jadi Sekda, Rooswandi Incar ASN Kementerian

- Senin, 11 Januari 2021 | 15:44 WIB
HANYA DUA TAHUN: Rooswandi Salem saat dilantik menjadi Sekda Tanbu Mei 2018 silam. Posisinya hanya bertahan selama dua tahun. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN
HANYA DUA TAHUN: Rooswandi Salem saat dilantik menjadi Sekda Tanbu Mei 2018 silam. Posisinya hanya bertahan selama dua tahun. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN

BATULICIN - Masih ingat polemik Bupati Sudian Noor dan mantan Sekda Rooswandi Salem? Klimaksnya terjadi Jumat (8/1) tadi, Sudian resmi melantik Ambo Sakka menggantikan posisi Rooswandi, di Masjid Nurussalam.

Pelantikan itu sendiri didahului dengan surat pengunduran diri Rooswandi di awal tahun tadi. "Karena jabatan Sekda kosong, makanya kita isi. Dan Gubernur sudah setuju," ujar Sudian.

Saat melantik Ambo Sakka, Sudian menekankan, Sekda baru ini harus loyal pada pimpinan. "Dan harus melayani rakyat. Jangan berpihak kepada nafsu pribadi atau kepentingan golongan," ujarnya.

Ketika dikejar tanya oleh wartawan tentang Rooswandi, Sudian nampaknya enggan mengungkit soalan yang pernah dia sampaikan sebelumnya. Terkait dugaan pelanggaran Rooswandi soal penyalahgunaan wewenang. "Dia mengundurkan diri," ucapnya.

Bagaimana dengan Rooswandi? Dia kembali menekankan, pergantian dirinya bukan karana soal dugaan pelanggaran. Tapi karena mengundurkan diri. "Karena saya tidak memungkinkan lagi jadi Sekda," ujarnya.

Pengakuannya, dia sudah berbicara dengan Sudian. Mereka sebutnya, tidak bisa lagi bekerja sama. "Saya menandatangani surat pengunduran diri pada tanggal 30 desember 2020. Sekalian penutupan tahun dengan harapan tahun depan bisa lebih baik," akunya.

Namun menariknya, pada awal tahun. Tepatnya di 1 Januari 2020, Rooswandi diam-diam mendatangi calon bupati terpilih Zairullah Azhar di Istana Anak Yatim. Dia datang melalui pintu belakang, dan tampak terkejut ketika melihat di sana ada beberapa wartawan.

Kepada Radar Banjarmasin, Jumat (8/1) tadi, Rooswandi mengatakan, dia bertemu Zairullah untuk menanyakan peluang kerja sama dengan calon bupati nomor urut tiga itu, jika nanti sudah menjabat."Beliau menjawab akan mengkoordinasikan dengan Bupati saat ini," akunya.

Namun menurut, Rooswandi, situasi dan kondisi tidak memungkinkan. "Sehingga saya memilih mundur saja. Mudahan menjadi yang terbaik bagi semua pihak dan bagi kabupaten Tanah Bumbu," bebernya.

Dia berharap segala perbedaan pendapat segera berakhir, seperti dengan telah berakhirnya Pilkada. "Mari sama-sama memajukan Tanah Bumbu ke depan. Tidak ada lagi perbedaan. Sebagai ASN kita semua akan loyal kepada pemimpin. Dan siap membantu apapun visi misi ke depan," ujarnya.

Pasca mengundurkan diri, Rooswandi sekarang jadi ASN fungsional umum. Ke depan katanya, dia akan coba peruntungan jadi ASN di kementerian.

Kasus ini sempat ramai di akhir tahun tadi. Penonaktifan Rooswandi menuai polemik. Desas-desus mengarah ke soal kepentingan politik. Namun Sudian pada 7 Desember tadi membantah isu itu.

Kata Sudian penonaktifan Sekda murni karena dugaaan pelanggaran wewenang. Sehingga perlu penonaktifan untuk memudahkan proses pemeriksaan yang bersangkutan.

Tapi menurut Rooswandi saat itu, penonaktifan dirinya tidak prosedural. Alasannya, dirinya tidak ada mendapat surat peringatan atau pemanggilan sebelumnya. Dia pun melakukan perlawanan, dan mendapat dukungan dari Ketua DPRD Supiansyah. Namun, seiring perjalanan, Rooswandi memilih mengundurkan diri. (zal/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelanggar Perda Ramadan di HSS Turun Drastis

Selasa, 16 April 2024 | 14:40 WIB

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB
X