Sudah Hampir Sebulan Terendam, Stasiun Meteorologi: Curah Hujan Tinggi Diprediksi Hingga Maret

- Senin, 11 Januari 2021 | 15:48 WIB
BERTAHAN: Sebagian besar korban banjir di Teluk Selong Martapura memilih bertahan di rumah kendati debit air terus meningkat dan diprediksi lama baru surut. | FOTO: M AMIN/RADAR BANJARMASIN
BERTAHAN: Sebagian besar korban banjir di Teluk Selong Martapura memilih bertahan di rumah kendati debit air terus meningkat dan diprediksi lama baru surut. | FOTO: M AMIN/RADAR BANJARMASIN

MARTAPURA – Debit air Sungai Martapura yang kembali meluap membuat warga Teluk Selong Ulu Martapura Timur gagal kembali ke rumah. Genangan air yang terus meningkat membuat mereka bertahan lebih lama di pengungsian. 

“Awalnya mau pulang dan bersih-bersih. Tak tahunya hujan lagi. Air di rumah selutut orang dewasa,” ungkap Fatimah yang bersama 5 keluarga lainnya memilih tinggal sementara di ruang belajar Madrasah Sabilul Rosyad Teluk Selong Ulu. Ia bersama warga lainnya bertahan di pengungsian selama 15 hari. “Kami mulai merasa tidak enak badan. Kaki gatal dan sedikit meriang karena kaki terlalu lama terendam air,” ungkapnya.

Sedangkan Sari, warga Pekauman mengatakan banjir yang melanda di Pekauman dan Teluk Selong dimulai 15 Desember 2020 atau sudah 25 hari. “Debit Sungai Martapura sangat mengkhawatirkan. Meluap sampai ke jalan Kertak Baru. Jalan Martapura Lama arah Sungai Tabuk mulai tergenang sejak pekan lalu,” ungkapnya.

Informasi sementara, musibah banjir memang meluas di enam kecamatan. Yaitu Karang Intan, Martapura, Martapura Barat, Martapura Timur, Astambul, dan Sungai Tabuk. Para korban biasanya tinggal di kampung-kampung pesisir anak sungai dan Sungai Martapura yang alurnya sampai ke Sungai Tabuk.

Banjir besar tahun ini berasal dari hujan lebat di kawasan pesisir pemukiman penduduk dan pegunungan. Terjadi hujan bersamaan terus menerus. Air hujan langsung mengalir dari Riam Kiwa ke beberapa cabang sungai dan akhirnya terkumpul di Sungai Martapura.

Makin parahnya banjir kali ini disebabkan buruknya pembangunan di daerah aliran sungai. Juga terjadi pendangkalan. Bahkan, daerah resapan yang diharamkan dibangun rumah malah dibiarkan. Contohnya di Jalan Veteran Martapura. Akibatnya, empat folder di Kota Martapura yaitu Antalangu, Liang, Tambak Anyar dan folder Pesayangan tidak berfungsi dengan baik. 

Curah Hujan Tinggi Hingga Maret

Sejumlah daerah di Kalsel saat ini tengah menghadapi musibah banjir, lantaran tingginya curah hujan akhir-akhir ini. Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor memprakirakan, intensitas hujan tinggi bisa sampai Maret 2021.

"Sebagian besar wilayah Kalsel, curah hujan masih cukup tinggi sampai Maret 2021. Tetapi dengan cuaca fluktuatif," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor, Putri Cahyaningsih, kemarin.

Untuk saat ini, dia mengungkapkan, wilayah Kalsel sedang berada dalam puncak musim penghujan. "Sehingga, curah hujan pada Januari ini sedang tinggi-tingginya," paparnya.

Sementara itu, untuk menanggulangi bencana banjir yang sudah mulai terjadi, Kepala Sub Bidang Kedaruratan BPBD Kalsel, S.Dinarja mengatakan, 10 Desember 2020 tadi telah keluar surat keputusan Gubernur Kalsel terkait penetapan status siaga bencana banjir, tanah longsor dan puting beliung. "Status ini berlaku sampai 31 April 2021," tuturnya.

Selain itu, dia menyampaikan, Pemprov Kalsel juga telah membentuk satuan tugas yang menangani banjir secara langsung. "Secara struktural satgas ini dikomandani Gubernur Kalimantan Selatan," ucapnya.

Dinar menambahkan, dalam penanggulangan bencana satgas akan bersinergi dengan instansi atau SKPD lain di Provinsi Kalimantan Selatan. Baik daerah maupun vertikal. "Semuanya akan terlibat, demikian juga dari pemerintah pusat," tambahnya.

Tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini sendiri membuat sejumlah daerah di Kalimantan Selatan berhadapan dengan bencana banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat, jika dikalkulasi dalam sebulan terakhir sudah ada ribuan rumah yang terendam.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X