Vaksinasi Digelar 14 Januari, Kepala Daerah Lebih Dulu Disuntik

- Selasa, 12 Januari 2021 | 15:19 WIB

BANJARBARU - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kemarin (11/1) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Covid-19 Sinovac. Dengan begitu, vaksinasi bisa segera dilaksanakan.

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan, di Banua vaksinasi rencananya digelar 14 Januari 2021 nanti. "Di pemerintah pusat dilaksanakan 13 Januari. Kita pada tanggal 14 Januari," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Dia mengungkapkan, dalam pelaksanaannya orang yang lebih dulu diberi vaksin Covid-19 ialah para kepala daerah. Mulai dari gubernur hingga bupati dan wali kota.

"Kemudian setelah itu para aparat kepolisian, TNI, pegawai Dinas Kesehatan, tenaga kesehatan, tokoh agama dan tokoh masyarakat," ungkapnya.

Sementara itu, Juru bicara Satgas Covid-19 Kalimantan Selatan, HM Muslim menyampaikan, sebelum vaksin Covid-19 disalurkan ke 13 kabupaten/kota, penyusunan strategi tengah dilakukan melalui rapat koordinasi bersama pihak terkait. "Info awal, mungkin vaksin tahap pertama didistribusikan ke wilayah ibukota provinsi dan sekitarnya dulu," ucapnya.

Sebagai pengingat, dari 54 ribu dosis vaksin yang didapat Kalsel, telah tiba 25 ribu pada tahap pertama. Sementara, tercatat ada 30 ribu lebih sumber daya manusia kesehatan (SDMK) yang berhak mendapatkan prioritas pada tahapan ini.

Melalui aplikasi Primary Care (P-Care) dari BPJS, penerima vaksin yang terdaftar dan terverifikasi akan mendapat jadwal serta lokasi pelaksanaan vaksinasi.

Sedikitnya ada 274 fasilitas kesehatan yang memenuhi kriteria dan syarat untuk pelaksanaan vaksinasi di Kalsel. “Jadi, saat ini menunggu proporsinya untuk kita kirimkan. Kalau skenario, sudah kita siapkan,” paparnya

Dia juga memastikan tenaga yang akan melakukan vaksinasi telah melewati pelatihan dan memiliki pengalaman. "Diharapkan protokol kesehatan pada pelaksanaan vaksinasi dapat berjalan baik, sehingga tidak menimbulkan penularan baru," ucapnya.

Di sisi lain, BPOM resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization vaksin Covid-19 Sinovac. Pemberian EUA ini tepat dua hari sebelum vaksinasi Covid-19 serentak dilakukan di Indonesia: 13 Januari 2021 mendatang.

Kepala BPOM Penny K Lukito menyampaikan, alasan pemberian EUA vaksin di antaranya memiliki mutu yang memenuhi standar yang berlaku serta syarat pembuatan obat yang baik. "Selain itu vaksin juga memiliki manfaat yang lebih besar dari risiko yang didasarkan pada data non klinik dan klinik," bebernya, kemarin.

Eficacy berdasarkan uji klinis di Bandung tercatat sebesar 65,3 persen, memenuhi persyaratan organisasi kesehatan dunia WHO yakni di atas 50 persen. Efek samping tercatat ringan-sedang dan bisa pulih kembali.

Saat ini Indonesia sudah mendapatkan 3 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk jadi. Vaksin ini juga telah diedarkan ke seluruh provinsi di Indonesia.

Setelah pemberian dosis pertama vaksin pada Presiden Joko Widodo dan jajaran menteri pada 13 Januari, prioritas utama vaksinasi selanjutnya adalah kelompok tenaga kesehatan. Mereka dijadwalkan menerima vaksin Covid-19 Sinovac pada 15 Januari 2021. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X