Apakah memang perlu ada seremoni? Ketika pertanyaan itu ditujukan pada Tim Pakar COVID-19 Universitas Lambung Mangkurat, Hidayatullah Muttaqin, jawabannya jelas tidak.
"Cukup didistribusikan dan saja. Selebihnya, kepada publik diinformasikan ke media saja," sarannya.
Baginya, acara-acara resmi seperti itu justru rawan melanggar protokol kesehatan. Terutama dalam hal menjaga jarak.
"Sebaiknya ditiadakan saja. Berbahaya. Malah memberi contoh buruk bagi masyarakat. Hilangkan kebiasaan seremonial dan simbolis," tegas dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut.
Terlepas dari itu, diingatkan Hidayatullah, vaksinasi memerlukan distribusi yang cepat dan tepat sasaran agar target tercapai.
Soal penyimpanan juga harus direncanakan secara matang. Sebab, vaksinasi memerlukan waktu yang tak sedikit.