Meski Dinilai Mampu Cegah Banjir, Rencana Sodetan Belum Disetujui Warga Cempaka

- Rabu, 13 Januari 2021 | 14:20 WIB
LANGGANAN: Musibah banjir di kawasan Cempaka selalu berulang ketika memasuki musim penghujan. Pemko berencana melakukan sodetan sungai untuk mereduksi banjir, namun masih terkendala persetujuan warga. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
LANGGANAN: Musibah banjir di kawasan Cempaka selalu berulang ketika memasuki musim penghujan. Pemko berencana melakukan sodetan sungai untuk mereduksi banjir, namun masih terkendala persetujuan warga. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Banjir yang menggenangi wilayah Cempaka kemarin jadi sorotan. Bukan hanya karena terjadi berulang. Namun banjir kemarin tercatat cukup parah. Bahkan wilayah kelurahan Bangkal turut terdampak setelah terakhir terjadi di tahun 1997 silam.

Pemicu banjir memang intensitas hujan yang tinggi. Namun terlepas faktor alam, tentunya pemerintah harus punya antisipasi berbasis perencanaan pembangunan di wilayah tersebut. Mengingat juga, bencana ini bak jadi tradisi tahunan.

Secara umumnya, banjir di Cempaka disebabkan oleh aliran sungai yang tak mampu menampung debit air. Tak ayal, air di sungai meluber menggenangi pemukiman hingga memakan badan jalan utama.

Lantas apakah Pemko punya proyeksi khusus dalam penanganan ini? Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banjarbaru, tahun 2021 sebenarnya ada diupayakan penanganan banjir di wilayah Cempaka.

Diutarakan oleh Kabid Fisik Prasarana Bappeda Banjarbaru, Erwin, bahwa di tahun 2021 pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk rencana program sodetan sungai Kuranji di Cempaka.

"Ini merupakan penanganan jangka pendek. Rencana sodetan ini akan dilakukan melalui Dinas PUPR di tahun 2021, anggarannya sudah kita siapkan sebesar 6 Miliar rupiah," kata Erwin.

Sodetan rencananya katanya difokuskan di titik Sungai Kuranji di kawasan Jalan Tarung Kelurahan Cempaka. Jika rencana ini dilakukan, maka pihaknya meyakini bisa mereduksi banjir hingga mencapai persentase 50 persen.

"Berdasarkan kajian tahun lalu terkait banjir di Cempaka ini, upaya sodetan ini bisa mereduksi sekitar 50 persen. Tapi rencana ini ada terkendala persetujuan warga," ungkap Erwin.

Warga yang bermukim di kawasan yang bakal dilakukan sodetan katanya masih belum menyetujui rencana ini. Pertimbangan warga kata Erwin lebih kepada akses jalan yang nanti akan dibongkar jika sodetan dilakukan.

"Rencana sodetan ini sebetulnya tak berdampak langsung kepada bangunan rumah warga. Namun memang mungkin yang dikhawatirkan nanti ketika proses pengerjaan sodetan yang akan mengganggu akses jalan warga, ini kendalanya," paparnya.

Jika sodetan merupakan upaya penanganan jangka pendek. Sebenarnya Pemko kata Erwin juga sudah merancang penanganan jangka panjang untuk antisipasi banjir di Cempaka.

Hanya saja katanya ini diperlukan waktu dan juga anggaran yang besar. Programnya sendiri disebut adalah normalisasi besar-besaran di aliran sungai yang kerap meluber. Sebab kondisi sungai sekarang tercatat dangkal, sempit dan alirannya terhambat sejumlah bangunan milik warga.

"Untuk jangka panjang ini memang memerlukan waktu yang panjang. Lalu juga melibatkan banyak pihak dalam penanganannya. Kita sudah ada merancang desainnya, kita upayakan akan menggunakan dana DAK ke depannya," pungkasnya.

Banjir di Cempaka sendiri selalu jadi sorotan. Meski tak sampai memakan korban jiwa. Namun jumlah jiwa yang terdampak akibat luapan ini lebih dari seribu jiwa. Bahkan banjir menggenangi hingga tiga kelurahan sekaligus seperti yang terjadi kemarin. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X