Banjir Banua Meluas, Puluhan Ribu Jiwa Sudah Terdampak

- Rabu, 13 Januari 2021 | 14:35 WIB
EVAKUASI: Petugas mengevakuasi seorang lansia dari banjir di Kecamatan Pengaron. Banjir tahun ini
 meluas karena hujan yang terus turun membuat sungai-sungai kecil meluap. | FOTO: MUHAMMAD AMIN/RADAR BANJARMASIN
EVAKUASI: Petugas mengevakuasi seorang lansia dari banjir di Kecamatan Pengaron. Banjir tahun ini meluas karena hujan yang terus turun membuat sungai-sungai kecil meluap. | FOTO: MUHAMMAD AMIN/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Tingginya curah hujan yang mengguyur Banua sejak mengawali 2021, memicu terjadinya banjir di sejumlah wilayah. Hingga Selasa  (12/1), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat ada lima kabupaten/kota yang terendam.

Kelima daerah tersebut yaitu Kabupaten Tanah Laut, Kota Banjarbaru, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tapin.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalsel, Abriansyah Alam mengatakan, dari lima daerah itu sudah ada 6.235 rumah yang terendam. "Sementara warga yang terdampak mencapai 21.506 jiwa," katanya.

Dia mengungkapkan, korban banjir paling banyak berada di Tanah Laut. Di sana ada 4.728 rumah yang terendam dan 16.248 jiwa terdampak. "Terbanyak kedua di Banjar, di sana ada 1.232 rumah terendam dan 3.490 jiwa terdampak," ungkapnya.

Sedangkan untuk tiga daerah lainnya, Abriansyah merincikan, di Kabupaten Tabalong tercatat ada 161 rumah terendam dan 490 jiwa terdampak. Lalu di Tapin, 85 rumah dan 255 jiwa. "Kalau di Banjarbaru kami mencatat ada 29 rumah terendam dan 1.023 jiwa terdampak," rincinya.

Sementara untuk lokasi terparah, menurutnya di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar. Fakta ini merujuk kondisi debit air yang terus meningkat tiap jamnya.

"Di Pengaron sangat parah. Debit air sampai saat ini belum surut. Kami melakukan monitoring khusus di sana. Pihak Basarnas juga secara langsung terjun ke lokasi terdampak untuk membantu proses evakuasi warga," bebernya.

Lantas, apa faktor utama penyebab banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kalsel? Dalam hal ini, Abriansyah menyebut semua tak lepas dari anomali iklim La Nina yang menyebabkan meningkatnya curah hujan.

"Selain itu, penampung air seperti halnya embung di masing-masing daerah juga tidak mampu lagi menahan tingginya curah hujan dan akhirnya meluber ke pemukiman warga," tandasnya.

Di sisi lain, banjir masih terus meneror wilayah Kota Banjarbaru dan sekitarnya. Jika Senin (11/1) tadi banjir melanda di Kecamatan Cempaka, terbaru ini musibah yang sama terjadi di Kecamatan Landasan Ulin.

Selasa (12/1) pagi, sebagian rumah warga di Kelurahan Guntung Manggis dan Kelurahan Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin, terendam air.

Sekretaris BPBD Banjarbaru, Ida, menerangkan bahwa musibah banjir berdampak terhadap puluhan rumah warga. Ketinggian debit air saat itu cukup bervariatif, dari yang hanya setinggi mata kaki hingga paha orang dewasa.

"Karena ada lokasi yang tinggi debit airnya sampai paha orang dewasa, maka kami melakukan evakuasi. Total warga yang terdampak ada 95 jiwa," bebernya.

Selain melakukan evakuasi, pihak BPBD Banjarbaru yang turut dibantu personel TNI Polri juga turut melakukan observasi ihwal musibah banjir yang terjadi.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X