Banjir besar di Pengaron dan Simpang Empat menambah resah warga Martapura. Air kiriman dari dua kecamatan itu bakal mempengaruhi Sungai Martapura yang sudah dalam. Sekitar 6 jam pasca banjir bah Pengaron, debit air Sungai Martapura bakal meningkat drastis. Genangan air yang masuk ke rumah-rumah meningkat puluhan centimeter.
“Banjir tahun ini memang unik. Air sempat menggenangi teras rumah. dan beberapa hari surut. Tiga hari kemudian, banjir datang lagi. air tambah naik dan masuk ke rumah,” terang Hendra, warga Lutfia Martapura yang baru pertama kali merasakan banjir.
Terpisah, Sekda Banjar Mokhamad Hilman menyampaikan, bahwa Pemkab Banjar melalui Bupati Banjar H Khalilurrahman telah mengeluarkan status tanggap darurat bencana banjir. Luasan banjir bertambah menjadi 9 Kecamatan dan sekitar 33 ribu jiwa lebih jadi korban banjir. Banjir melanda Sungai Pinang, Pengaron, Simpang Empat, Astambul. Kemudian Martapura Timur, Martapura Barat, Sungai Tabuk, dan Kecamatan Martapura Kota.
“Semua logistik bantuan untuk dapur umum kami salurkan ke-9 kantor kecamatan. Tiap kecamatan terdampak didirikan dapur umum untuk warga yang mengungsi dari rumah,” kata Hilman.
Pemkab Banjar, tegas Hilman juga mengantisipasi jumlah pengungsi yang ingin mencari tempat berteduh. Selain aula kecamatan, ia juga berinisiatif menjadikan Stadion Demang Lehman untuk korban banjir. Kalau ada masyarakat yang bersedia, di sana juga dibuatkan dapur umum. Berapapun jumlahnya kebutuhan, akan disiapkan oleh BPBD dan Dinsos. (ris/mam/ran/ema)