Tersebutlah nama Herman Thomas Karsten. Ayahnya seorang profesor Belanda, ibunya seorang perempuan Jawa. Meninggal dunia di Cimahi pada 1945, Karsten seorang ahli perencana tata kota.
Kala merancang ibu kota Borneo, Karsten meniru strategi Amsterdam. Kanal-kanal peninggalan Belanda itu masih ada sampai sekarang.
Seperti saluran terbuka di kawasan Teluk Dalam, Jalan Belitung Darat dan Jalan Veteran. Yang lebih kecil seperti Sungai Kuripan dan Sungai Tatas.
Semuanya terhubung ke Sungai Martapura dan Sungai Barito. Sungai menjadi drainase alami untuk menahan banjir.
Orang Banjar kemudian menyebut kanal-kanal buatan dengan istilah antasan, anjir, handil dan saka.
Maka, ketika kanal-kanal itu menyempit dan mendangkal, bahkan mati, akhirnya banjir menjadi sebuah kewajaran.