Butuh waktu lama dan dosis banyak untuk vaksinasi masyarakat. Selama menunggu disuntik, protokol 3M tetap yang terbaik. Jangan lengah.
---
BANJARMASIN - Kemarin (14/1) pagi di kantor Dinas Kesehatan, wali kota Ibnu Sina menjadi orang pertama di Banjarmasin yang menerima suntikan vaksin.
Yang menyuntik Ibnu adalah dr M Syaukani. Ia kepala Puskesmas Gedang Hanyar. Didampingi rekannya dr M Taufik Rahman, Kepala Puskesmas Pelambuan.
Meski yang ditangani merupakan orang nomor satu di Pemko Banjarmasin, Syaukani tampak tenang. Tidak gemetaran. Jarum suntik menusuk lengan kiri atas Ibnu dengan mulus.
"Sudah sering menyuntik, jadi biasa saja. Alhamdulillah," ujarnya.
Sebelum divaksin, Ibnu sudah menjalani pengecekan kesehatan ringan. Setelah divaksin, dia diberikan kesempatan beristirahat menunggu reaksi.
Lima menit berlalu, Ibnu tersenyum. Ditanya bagaimana rasanya, Ibnu mengaku ada rasa pegal di tangannya. "Saya tidak merasa pusing-pusing," akunya.
Dalam pengakuannya, Ibnu sebenarnya enggan vaksinasi perdana itu disertai seremoni. Tapi, apa boleh buat....
Kepada masyarakat, dia berpesan, jangan takut dengan vaksin merek Sinovac itu.
Sebab Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan label halal. Ditambah izin edar dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Semoga vaksinnya bekerja dengan baik dan yang disuntik memperoleh imunitas," harap Ibnu.
Orang kedua yang divaksin adalah Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hermansyah. Dia tampak bersemangat.
Bahkan masih sempat melempar guyonan. Begitu lengan kirinya disuntik, dia juga menyodorkan lengan kanannya kepada dokter. "Wah, kada sakit lalu (tidak sakit sama sekali)," ujarnya.
