Permintaan Evakuasi Melonjak

- Jumat, 15 Januari 2021 | 14:19 WIB
LEWAT JENDELA: Anggota Basarnas Banjarmasin saat mengevakuasi korban banjir di Desa Teluk Selong, Kabupaten Banjar, kemarin. | FOTO: BASARNAS BANJARMASIN FOR RADAR BANJARMASIN
LEWAT JENDELA: Anggota Basarnas Banjarmasin saat mengevakuasi korban banjir di Desa Teluk Selong, Kabupaten Banjar, kemarin. | FOTO: BASARNAS BANJARMASIN FOR RADAR BANJARMASIN

Di Banjarbaru, banjir sejak Rabu (13/1) malam juga memicu banjir parah. Lokasi yang biasanya kering kini ikut tenggelam. Bahkan akses jalan banyak yang berakhir lumpuh.

Meluapnya air ini juga terjadi di hampir semua titik Banjarbaru secara bersamaan. Mulai dari Kampung Pelangi Kemuning, Guntung Manggis, Landasan Ulin, Pengayuan, Trikora, Palam hingga Cempaka.

"Air cepat sekali naik. Tidak pernah saya menemui kejadian seperti ini, paling tidak sampai satu jam air sudah masuk dan tingginya sampai dada saya. Saya berusaha semaksimal mungking menyelamatkan benda, tapi sebagian sudah tidak bisa diselamatkan," curhat Aida warga Kampung Pelangi.

Cepatnya luapan air dan terjadi secara serempak membuat petugas penanganggulangan bencana kewalahan. Permintaan evakuasi terpantau silih berganti di kanal-kanal informasi emergency. Ada yang meminta perahu karet hingga adanya laporan warga kesetrum. Belum lagi permintaan menangani pohon tumbang di sejumlah titik serta pengaturan arus lalu lintas yang tersendat.

Evakuasi tak bisa ujug-ujug dilakukan. Perangkat penunjang keselamatan perahu karet nyatanya tak cukup. Perahu karet harus dibagi ke semua titik yang terdampak. Tak ayal, warga dan relawan bersama dibantu sejumlah petugas harus mandiri melakukan evakuasi ketika luapan air terus datang.

Kepala Pelaksna BPBD Banjarbaru, Zaini Syharanie mengakui bahwa luapan kemarin sangat parah dan luas. "Karakternya sama, air meluap cepat bahkan hingga mencapai leher orang dewasa. Kita harus membagi peralatan dan personel di tengah banyaknya permintaan evakuasi," kata Zaini.

Kepala Badan SAR Nasional Banjarmasin, Sunarto menjelaskan, kendala utama dalam proses evakuasi ialah minimnya alat transportasi untuk membawa warga ke tempat pengungsian. Sementara debit air semakin meninggi.

"Dari pagi kami sudah melakukan evakuasi di daerah Teluk Selong, Astambul hingga Sungai Rangas, Kabupaten Banjar. Kendalanya kekurangan transportasi, seperti perahu karet dan truk," jelasnya.

Ditambahkannya, kondisi diperparah dengan akses jalan yang tidak bisa dilewati kendaraan roda dua. "Karena air sudah tinggi. Jadi kendaraan roda dua tidak memungkinkan digunakan," pungkasnya. (rvn/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X