PROKAL.CO,
Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Kalsel sejak Rabu (13/1) hingga kemarin (14/1) membuat banjir di beberapa daerah semakin parah. Termasuk di perkotaan Banjarmasin dan Banjarbaru.
Terkait hal ini, Pengamat Tata Kota dari Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Akbar Rahman menilai, genangan terjadi salah satunya karena tingginya curah hujan yang turun.
"Sistem drainase pasti tidak bisa menampung air dengan kondisi cuaca yang ekstrem seperti ini. Sehingga, air meluber dan terjadi genangan," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.
Di samping sistem drainase yang tak sanggup mengalirkan air dengan baik, menurutnya banjir terjadi juga lantaran kondisi alam dan lingkungan Banua yang sudah rusak.
Akbar menuturkan, dengan kondisi seperti ini maka pemerintah harus lebih sigap dan tanggap. "Karena ini sudah diprediksi oleh BMKG satu bulan yang lalu, terkait dampak La Nina. Tapi, sepertinya mitigasi bencana tidak berjalan dengan baik," paparnya.
Jika kondisi hujan belum berhenti hingga 2 sampai 3 hari ke depan, dia memprediksi dampak banjir akan semakin meluas. "Terkhusus kawasan di sekitar daerah aliran sungai (DAS)," bebernya.