AMUNTAI – Hujan terus mengguyur sampai Jumat (15/1) sore.
Hujan berkepanjangan ini membuat Sungai Balangan yang berhulu di Kabupaten Balangan meluap. Ini berdampak pada aliran sungai yang melintasi kabupaten tetangga, Hulu Sungai Utara.
Jalan dan permukiman sudah ada yang tergenang di Desa Kalintamui, Kecamatan Banjang, Kabupaten HSU. Ketinggian air di jalan yang menghubungkan Kabupaten Balangan dan HSU itu sudah selutut orang dewasa. "Air kiriman datang mendadak sekitar pukul 03.00 Wita. Langsung merendam ruas jalan, rumah kami, dan warga di sini" kata Arman, warga Desa Kalintamui.
Arman belum sempat mengamankan barang-barangnya. Bahkan beras miliknya juga ikut terendam air. "Tahun 2020 lalu, desa kami dua kali banjir. Awal 2021 ini, banjir lagi. Semoga cepat surut saja, dan berharap ada bantuan dari pemerintah daerah," ucapnya.
Kepala BPBD HSU, Sugeng Riyadi membenarkan status siaga banjir yang diberlakukan sejak Kamis (14/1) tadi, sudah naik menjadi tanggap darurat. "Iya naik status dari siaga menjadi tanggap darurat. Namun SK status sedang menunggu ditandatangani pimpinan (Bupati HSU Abdul Wahid HK, Red)," kata Sugeng.
Menurutnya, perubahan status ini seiring kenaikan debit air dari tiga sungai utama yang ada di wilayah ini seperti Tabalong, Balangan, dan Negara. "Jadi kemarin (Kamis, Red) air belum naik ke jalan. Hari ini air merendam rumah dan jalan di sekitar Desa Kalintamui Kecamatan Banjang yang berbatasan langsung dengan Sungai Balangan," sampainya.
Dari koordinasi dengan pihak terkait seperti TNI, Polri, pemerintahan kecamatan, dan desa diputuskan di sepanjang jalur yang terendam dipasang garis polisi. "Garis polisi ini agar kendaraan dan pejalan kaki tidak terperosok ke aliran yang lebih dalam," lengkapnya.
Koordinator TRC BPBD HSU, Dody mengatakan sebagian relawan stand by di HSU, dan sebagian lagi sedang melakukan aksi kemanusiaan di Kota Barabai yang terdampak banjir lebih parah. "Ada yang membawa bantuan sembako, peralatan rescue pada warga yang terjebak banjir. Hari ini relawan dari HSU juga membawa perahu untuk keperluan evakuasi," ungkapnya. Informasinya perahu karet dengan tenaga dayung tak mampu menembus lokasi banjir karena arus air yang deras.(mar/dye/ema)