BANJARMASIN - Distribusi air bersih di Banjarmasin terganggu oleh banjir. Informasi terbaru, PDAM terpaksa mematikan salah satu mesin pompa air di Sungai Tabuk, kemarin (15/1).
Direktur Operasional PDAM Bandarmasih, Supian menjelaskan bahwa genangan sudah mulai memasuki trafo PLN. Bakal sangat berisiko bila tetap dijalankan.
Kendati dimatikan, Supian memastikan pendistribusian air bersih ke pelanggan tetap berjalan. Karena masih ada mesin di kawasan Pematang Panjang yang menjadi penyuplai. "Tapi distribusinya jelas berkurang," ucapnya.
Sisi lain, Supian menambahkan, keadaan IPA (Instalasi Pengolahan Air) 2 di Jalan Pramuka juga tak membaik. Air yang menggenang juga semakin mendekati panel AMDP. Alhasil, apabila genangan masuk, produksinya pun bakal dihentikan.
Hal yang sama juga terjadi di Intake Sungai Lulut. Saat ini, meski mesin pompa masih bertahan, tapi juga memprihatinkan. Padahal sudah dibantu dengan pompa alkon.
"Kami tetap mengutamakan penanganan risiko. Apabila yang terburuk terjadi, kami mohon maaf sebesar-besarnya karena mematikan operasional. Ketimbang membahayakan keamanan mesin dan keselamatan karyawan," tambah Supian.
Sebagai antisipasi, Supian mengimbau agar pelanggan menampung air di bak, tandon atau drum untuk cadangan air.
Lantas, bagaimana bila nanti seluruh sistem operasional PDAM dimatikan, berapa lama distribusi air disetop? Terkait itu, Humas PDAM Bandarmasih, Nur Wakhid menyatakan pihaknya tak bisa menerka-nerka.
"Kalau sudah membahayakan untuk karyawan dan peralatan, maka disetop sembari menunggu kondisi benar-benar kondusif," bebernya.
Lebih jauh, Wakhid menambahkan, selama 30 tahun dirinya bekerja di PDAM Bandarmasih, baru kali ini menghadapi banjir separah ini.
"Sudah di atas level tertinggi air yang biasanya. Banjir kali ini terjadi di luar prediksi. Semoga banjir ini tidak berlangsung lama," harapnya. (war/fud/ema)