Dinsos: Pengungsi Sudah Lebih dari 70 Ribu Jiwa

- Sabtu, 16 Januari 2021 | 15:52 WIB
KEHIDUPAN TENDA: Suasana di tenda pengungsian di Jalan Guntung Manggis Ujung, Landasan Ulin, Banjarbaru, kemarin (15/1). Pengungsi telah bertahan di sana sejak 4 hari lalu. | Foto: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
KEHIDUPAN TENDA: Suasana di tenda pengungsian di Jalan Guntung Manggis Ujung, Landasan Ulin, Banjarbaru, kemarin (15/1). Pengungsi telah bertahan di sana sejak 4 hari lalu. | Foto: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

Intensitas hujan yang masih tinggi membuat bencana banjir di Banua semakin meluas. Di beberapa wilayah, kedalaman air juga terus meningkat. Kondisi ini memaksa para korban mengungsi lebih jauh ke tempat yang lebih aman.

Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Selatan memperkirakan, hingga Jumat (15/1) korban banjir yang mengungsi mencapai 70 ribu jiwa lebih. Jumlah ini didapatkan berdasarkan data yang mereka himpun dari seluruh kabupaten/kota yang terdampak.

"Berdasarkan data sementara, jumlah korban banjir sudah mencapai 76.288 jiwa. Sebagian besar mengungsi. Jadi kami perkirakan pengungsi mencapai 70 ribu jiwa lebih," kata Kepala Dinsos Kalsel, Siti Nuriyani melalui Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Achmadi.

Dia mengungkapkan, sebagian besar pengungsi memilih untuk mengamankan diri di rumah tetangga atau keluarga yang posisinya lebih tinggi. "Sebagian lagi mengungsi ke tempat pengungsian yang disediakan pemerintah, maupun relawan," ungkapnya.

Lanjutnya, data jumlah korban sebanyak 76.288 jiwa mereka dapatkan dari delapan kabupaten/kota yang terdampak banjir. Yakni, Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Tapin, Tanah Laut, Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Balangan. "Ini belum masuk semua, data terdampak kemungkinan akan terus bertambah," ujarnya.

Dari data itu, korban banjir di Kalsel paling banyak di Kabupaten Banjar. Di daerah ini ada 27.348 jiwa yang terdampak. Sementara terbanyak kedua di Tanah Laut, dengan korban 26.442 jiwa.

Selain dua daerah itu, banjir di Kabupaten HST juga membuat banyak warga kesulitan. Ada 9.753 jiwa yang terdampak di daerah ini. Kemudian, HSS, 5.714 jiwa; Balangan, 3.199 jiwa; Tapin, 255 jiwa; Banjarbaru, 2.639 jiwa dan Banjarmasin, 716 jiwa.

Achmadi menyampaikan, untuk membantu para korban, Dinsos Kalsel telah membuka dapur umum di sejumlah lokasi pengungsian. "Kemudian ada juga bantuan lauk pauk dari Pemprov Kalsel," ucapnya.

Sementara itu, di Banjarbaru lokasi pengungsian tersebar di beberapa titik. Salah satunya di Jalan Guntung Manggis Ujung, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin. Total ada 100 lebih warga yang mengungsi di sana. Semuanya merupakan warga RT 24.

Paidin, salah seorang pengungsi menyampaikan, warga sekitar sudah mengungsi sejak Selasa (12/1) tadi. "Saat itu hujan deras turun seharian pada hari Senin (11/1). Kemudian hari Selasa subuh air naik sampai ke rumah. Kami langsung memutuskan untuk mengungsi, karena ketinggian air hampir dua meter," ucapnya.

Dia mengungkapkan, selama 32 tahun dirinya tinggal di sana, baru tahun ini banjir besar menerjang. "Biasanya banjir paling sampai lutut. Jadi tidak perlu mengungsi," ungkapnya.

Disinggung ihwal bantuan yang mereka terima, pria berusia 75 tahun ini menuturkan, ada banyak bantuan yang datang. Baik dari pemerintah, maupun relawan. "Tapi, kebanyakan bantuan yang kami terima berupa makanan dan sembako. Jadi, kami masih kekurangan obat-obatan dan popok bayi," tuturnya.

Dia berharap, banjir segera surut. Agar dirinya dan warga lainnya bisa kembali beraktivitas seperti biasa. "Yang terpenting kami bisa kerja lagi. Sebab, uang kami sudah sangat menitipis," bebernya.

Zulkifli, pengungsi lainnya mengatakan, di tengah keterbatasan mereka saat ini. Para pengungsi sebenarnya sangat memerlukan bantuan dana. "Karena tidak bekerja. Tidak ada pemasukan. Sebenarnya bantuan uang yang kami perlukan," tuturnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X