Amuntai Calap, Tahanan Dievakuasi

- Senin, 18 Januari 2021 | 11:10 WIB
BANJIR: Jalan KH Jermani Husin Desa Kalintamui Kecamatan Banjang terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.
BANJIR: Jalan KH Jermani Husin Desa Kalintamui Kecamatan Banjang terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.

AMUNTAI - Surutnya beberapa titik genangan air di Kabupaten Tabalong dan Balangan berdampak pada Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) yang geografis wilayahnya lebih rendah.

Minggu (17/1) kemarin air kiriman sudah sampai di Amuntai dan menggenangi sejumlah jalan inti di daerah ini.

Seperti depan Kantor Kejaksaan dan Pemkab HSU setinggi kurang lebih 30 Cm, termasuk di Jalan Basuki Rahmat depan RSUD Pambalah Batung Kecamatan Amuntai Tengah.

Usuf, warga Desa Kota Raja Kecamatan Amuntai Selatan mengaku menyediakan karung untuk mengisi pasir yang akan digunakan sebagai dek atau tanggul sementara menahan debit air dari Sungai Nagara yang meluap.

"Jalan KH Idham Chalid menuju Alabio Kecamatan Sungai Pandan dari Kecamatan Amuntai Tengah juga digenangi air luapan. Dan tidak lama lagi masuk ke perumahan," ungkapnya.

Sementara itu, ketinggian air yang menggenangi halaman Polres HSU juga berdampak pada evakuasi para tahanan kasus kejahatan baik umum dan narkotika. 

"Ke 11 tahanan yang kami evakuasi dan dititipkan ke Lapas Kelas II B Amuntai merupakan tahanan yang masih dalam proses penyidikan oleh pihak Reskrim dan Reserse Narkoba," kata Kasat Sabhara Polres HSU AKP Misransyah.

Kepala BPBD HSU Sugeng Riyadi, Minggu (17/1) mengakui status siaga banjir yang berlaku kini sudah berstatus tanggap darurat sejak Sabtu (16/1) tadi. Bahkan, koordinasi dengan lintas sektor seperti Kodim 1001 Amuntai-Balangan, Polres, Dinas Pol PP dan Damkar, Dinkes, Dinsos HSU dan relawan sudah disiapkan dalam tanggap bencana.

"Memang beberapa titik jalan sudah tergenang. Dan Anggota TRC BPBD kami sudah siap bersama relawan dari Rescue dan Barisan Pemadam Kebakaran lokal HSU mendukung fungsi rescue bila diperlukan sewaktu-waktu," kata Sugeng.

Diakui Sugeng bahwa titik rawan banjir dari 10 kecamatan di Kabupaten HSU semua berpotensi banjir. Terlebih ketika polder (rawa) sebagai penampungan air sudah terisi, risiko banjir akan sangat memungkinkan di seluruh wilayah HSU.

"Kami terus memantau kondisi air. Bahkan Tim TRC BPBD kami setiap jam melaporkan ketinggian air dari Pos TRC yang berdiri di Siring Itik Amuntai yang berdampingan dengan Sungai Nagara," lengkapnya.

Diperkirakan ketinggian air di Kabupaten HSU akan terus meninggi seiring dengan menurunnya ketinggian air Sungai Tabalong yang menuju ke Sungai Nagara yang membela Kota Amuntai.
Ditambah kiriman air dari Sungai Balangan yang juga bertemu di Sungai Nagara.

Sementara Polres HSU dan polsek yang wilayahnya banjir melakukan pemasangan Police Line dan membantu warga di lokasi banjir. (mar/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X