Air Irigasi Keruh, Produksi PDAM Turun

- Selasa, 19 Januari 2021 | 13:18 WIB
KERUH: Air Irigasi Riam Kanan yang digunakan sebagai air baku di IPA II Pinus PDAM Intan Banjar tampak keruh. | FOTO: RAHMAT/RADAR BANJARMASIN
KERUH: Air Irigasi Riam Kanan yang digunakan sebagai air baku di IPA II Pinus PDAM Intan Banjar tampak keruh. | FOTO: RAHMAT/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU Air Irigasi Riam Kanan bak kopi susu. Warnanya cokelat lantaran banyak mengandung lumpur. Hal ini terjadi lantaran terjadinya longsor di kawasan hulu selama beberapa hari terakhir.

Dampaknya signifikan terhadap pengolahan air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) II Pinus PDAM Intan Banjar. Keruhnya air baku di irigasi membuat kapasitas produksi menurun. Operator air harus benar-benar teliti mengolah air, supaya keruhnya air baku bisa diminimalisir.

Hal ini pun tak ditampik Direktur Teknik (Dirtek) PDAM Intan Banjar Said Umar. Kepada Radar Banjarmasin, Said mengakui belum optimalnya produksi di IPA II Pinus. Walaupun pompa sudah bisa difungsikan, namun air baku yang diolah tidak bisa maksimal.

Saat ini produksi belum optimal. Air baku di Irigasi Riam Kanan sangat keruh. Ini dampak longsor di kawasan hulu,ujar kepada Radar Banjarmasin didampingi Kabag SDM PDAM Intan Banjar H Untung Hartaniansyah.

Kapasitas produksi terpasang di IPA II Pinus 170 sebesar 170 liter per detik. Namun lantaran terkendala air keruh, produksi turun menjadi 100 liter per detik. Sementara IPA Banjar Bakula sebesar 230 liter per detik yang mengambil air baku dari Mandikapau masih dalam kondisi aman.

Kami masih terus memonitor kondisi di lapangan. Kita berharap produksi dan distribusi bisa kembali berjalan normal,ujar Said.

Adapun dampak turunnya kapasitas produksi di IPA II Pinus mengakibatkan pelayanan tidak optimal di wilayah Banjarbaru maupun Martapura. Terutama pelanggan-pelanggan yang berdomisili di kawasan ujung jaringan seperti Asrama Haji Guntung Manggis. (mat/ij/bin)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X