Banjarmasin Sudah Seperti Sungai, Jokowi Akui Banjir Kalsel Terbesar

- Selasa, 19 Januari 2021 | 16:05 WIB
BAGI DONAT: Presiden RI Joko Widodo berbagi makanan kepada anak-anak saat mengunjungi Kabupaten Banjar, salah satu daerah yang terdampak banjir paling besar di Kalsel, kemarin (18/1). | FOTO: SETPERS FOR RADAR BANJARMASIN
BAGI DONAT: Presiden RI Joko Widodo berbagi makanan kepada anak-anak saat mengunjungi Kabupaten Banjar, salah satu daerah yang terdampak banjir paling besar di Kalsel, kemarin (18/1). | FOTO: SETPERS FOR RADAR BANJARMASIN

MARTAPURA - Banjir dahsyat yang melanda 11 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan menjadi perhatian pemerintah pusat. Senin (18/1), Presiden RI Joko Widodo mengunjungi Kabupaten Banjar: salah satu daerah yang terdampak paling besar.

Tiba di Kalsel, presiden akrab disapa Jokowi ini langsung menuju ke Desa Mekar, Kecamatan Martapura Timur bersama rombongan untuk memantau kondisi banjir di sana.

Didampingi Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor dan Bupati Banjar H Khalilurahman, dengan berjalan kaki Jokowi melihat kondisi lokasi terdampak banjir dari atas Jembatan Pekauman. Serta, menyapa masyarakat yang tinggal dan berkumpul di area jembatan.

Di sana, Kepala Negara juga tampak memberikan instruksi kepada jajaran terkait. Diantaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.

Setelah itu, Jokowi menyempatkan diri membagikan sembako, masker dan makanan siap saji ke beberapa warga. Masyarakat tampak antusias meneriakkan nama orang nomor satu di republik tersebut sembari mengabadikan momen lewat gawai mereka.

Usai membagikan sembako, rombongan kemudian bertolak ke jembatan putus di Jalan A Yani Km 55 di Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar.

Jembatan penghubung trans Kalimantan di perbatasan Desa Banua Hanyar, Kecamatan Astambul dengan Desa Bawahan Pasar, Kecamatan Mataraman itu putus diterjang banjir dua kali, pada Kamis (14/1) dan Minggu (17/1).

Saat tiba di lokasi, Jokowi mengatakan, selain arus lalu lintas yang terganggu. Putusnya jembatan Mataraman juga menimbulkan kendala pengiriman logistik bantauan terhadap korban banjir.

Dirinya mengaku sudah menginstruksikan Menteri PUPR menangani kerusakan sejumlah sarana penghubung yang rusak karena bencana banjir di Provinsi Kalimantan Selata. Salah satunya, jembatan Mataraman.

"Saya ingin memastikan ke lapangan, yang pertama mengenai kerusakan infrastruktur yang memang terjadi. Ada beberapa jembatan yang runtuh. Seperti kita lihat di belakang ini (jembatan mataraman). Tadi saya sudah minta ke Menteri PU agar dalam 3 sampai 4 hari ini bisa diselesaikan. Sehingga mobilitas distribusi barang tidak terganggu," ujarnya.

Sementara yang berkaitan dengan evakuasi warga terdampak, dalam peninjauan kali ini Kepala Negara mendapati proses evakuasi di lapangan telah tertangani dengan baik. Selanjutnya, Presiden menitikberatkan pada ketersediaan logistik dan kebutuhan lain bagi para pengungsi yang berada di pengungsian.

"Ini yang penting, karena hampir 20 ribu masyarakat berada di dalam pengungsian. Kekurangan-kekurangan yang ada nanti bisa dibantu dari pemerintah pusat, selain dari logistik yang ada di pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota," tuturnya.

Diakui Jokowi, bencana banjir yang terjadi di Kalsel kali ini terbesar sepanjang sejarah. Menurutnya, penyebab utama banjir tak lepas dari tingginya intensitas curah hujan yang dipengaruhi oleh fenomena La Nina.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menyampaikan dukacita bagi para korban sekaligus mendoakan ketabahan bagi para keluarga yang ditinggalkan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X