BANJARMASIN - Sebagian korban banjir mulai berteriak. Sebab, berhari-hari terendam, bantuan tak kunjung datang.
Keluhan itu jamak muncul di grup-grup WhatsApp relawan emergency gabungan Banjarmasin.
Paling dibutuhkan bantuan seperti makanan hangat siap santap, air bersih, popok dan selimut.
Ini menjadi sorotan Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, M Lutfi Syaifudin. Dia mendesak Pemprov Kalsel untuk mengerahkan pos anggaran tidak terduga.
"Dalam menangani banjir, pemprov harus segera mengucurkan BTT (belanja tak terduga)," ujarnya, kemarin (19/1).
Lewat BTT, penyaluran bantuan bisa cepat. Diingatkannya, BTT tak hanya diperuntukkan untuk menangani pandemi corona saja.
"Lewat status darurat bencana banjir, boleh secepatnya memanfaatkan BTT," cetusnya.
Mengutip data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, ada 256 ribu jiwa yang terdampak banjir. Menyebar di 11 kabupaten dan kota.
Di ibu kota provinsi saja, di Banjarmasin ada 5.608 keluarga atau 17 ribu jiwa yang terdampak.
Bila BTT sudah digunakan dan masih terjadi keterlambatan, Lutfi mengaku bisa memahami. Karena medan yang sulit dijangkau, sebagian korban banjir belum tersentuh bantuan. (gmp/at/fud)