PROKAL.CO,
BANJARMASIN - Ini mungkin menjadi perhatian siswa berprestasi atau calon mahasiswa yang mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun ini. Begitu diterima, dia tak bisa lagi ikut Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
“Biasanya ketika lulus di SNMPTN mau lagi daftar di SBMPTN karena tak sesuai program studi yang diinginkan. Sekarang tak bisa lagi. Ketika sudah lulus, dia dikunci,” ucap Wakil Rektor I ULM Bidang Akademik, Aminuddin Prahatama Putra.
Untuk itu dia berharap sekolah memberikan informasi dan masukan saat sosialisasi di SNMPTN ini. “Jangan sampai yang dirugikan calon mahasiswa. Pihak sekolah harus benar-benar mengarahkan siswanya,” ingatnya.
Kuota untuk siswa berprestasi yang bisa didaftarkan sekolah bervariasi. Sekolah akreditasi A bisa mendaftarkan 40 persen siswanya. Sedangkan sekolah akreditasi B, hanya sebanyak 25 persen siswanya. Sementara sekolah akreditasi C hanya 5 persen.
Berdasarkan pengalaman pihaknya, pada saat penerimaan calon mahasiswa di jalur ini, masih banyak yang kalah bersaing karena salah pilih prodi yang banyak peminatnya. “Biasanya ada yang bersaing dengan satu sekolah. Itu belum saingan dengan sekolah lain. Ini yang harus diperhatikan pihak sekolah agar siswanya bisa diterima,” cetusnya.
Aminuddin menerangkan, pada seleksi tahun ini, calon mahasiswa asal Kalsel tak bisa memilih dua program studi di luar Kalsel. “Di aturan sekarang, tak bisa lagi mendaftar dua prodi di PTN luar Kalsel. Harus satu di PTN asal daerah,” ingatnya.