Sudah Sepekan Banjir Lambat Surut, Warga Banjarmasin Keluhkan Saluran Air yang Tak Berfungi

- Kamis, 21 Januari 2021 | 10:19 WIB
LAMBAT SURUT: Warga Banjarmasin melintasi jalanan yang masih tergenang di kompleks dekat Jalan Kuripan. Banjir tak surut meski hujan tak lagi turun. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN
LAMBAT SURUT: Warga Banjarmasin melintasi jalanan yang masih tergenang di kompleks dekat Jalan Kuripan. Banjir tak surut meski hujan tak lagi turun. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Sudah sepekan banjir di kawasan Banjarmasin Timur, Selatan dan Utara tak kunjung surut. Parahnya, sampai kemarin tak ada tanda-tanda mengering.

“Tak ada penurunan signifikan. Masih saja setinggi lutut airnya,” keluh Supian warga Mahat Kasan, Gatot Subroto Banjarmasin kemarin.

Dia mengaku bingung, genangan air kali ini seakan tak mau kering atau mengalir cepat ke sungai besar. Berbeda pada air pasang sebelum-sebelumnya. Di mana paling lama 1 hari sudah kering. “Itu pun tak setinggi sekarang yang sempat mencapai paha,” keluhnya.

Keluhan serupa dituturkan Azhar warga Kuripan Banjarmasin. Bagaimana tidak, air yang masuk ke bagian belakang rumahnya, sampai kemarin masih terjadi. “Saya bingung juga. Padahal di kawasan lain seperti Sutoyo S dan Belitung tak ada genangan seperti ini. Itu artinya ada yang salah dengan penanganannya,” sebutnya.

Dia memberi contoh, genangan di Jalan Ahmad Yani Km 5 sampai Km 6 Banjarmasin, genangan air sudah seperti sungai. Parahnya, air tak mengalir. Sementara dia membandingkan untuk di Jalan Ahmad Yani Km 1 hingga Km 3, genangan tersebut tak terjadi. “Saya yang orang awam saja bisa menilai. Artinya sistem drainase dan sungai tak berfungsi,” cecarnya.

Pengamat tata kota, Nanda Febryan Pratamajaya membenarkan faktor ini. “Ini memang fakta di lapangan,” sebut pria jebolan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Brawijaya itu kemarin.

Bagaimana agar genangan ini dalam waktu dekat bisa diatasi, Nanda mengatakan, pemko harus tegas. Yakni mengerahkan semua kekuatan untuk membersihkan saluran yang mampet. Termasuk membongkar bangunan yang berada di atas sungai yang menjadi penyebab penyempitan dan tertumpuknya sampah di bawah bangunan. “Lakukan juga pompanisasi skala besar di wilayah-wilayah yang masih tergenang banjir,” cetusanya.

Tanpa itu, kebanjiran di wilayah rendah, tetap tak bisa dihindari. “Tinggal ketegasan pemko. Khususnya menindak bangunan yang berada di atas sungai,” ujarnya.

Tergenangnya ruas jalan hingga pemukiman sebutnya, tak lain karena faktor sedimentasi saluran akibat sampah. Selain itu tambahnya kapasitas saluran tidak memadai. Yang paling parah adalah, sistem sungai tidak tersambung baik.

“Faktor lain adalah, sudah terlalu banyak menguruk lahan seperti salah satu rumah tinggal di jalan lingkar dalam, disana 80 persen lebih diurug. Selain itu, upaya mitigasi bencana banjir besar skala kota, seperti penggunaan pintu air klep, pompanisasi otomatis dan lain-lain tidak ada. Akhirnya seperti ini, air tergenang tak bisa mengalir,” tandasnya. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X