Barabai Surut, Warga Mulai Ramai Berbelanja

- Kamis, 21 Januari 2021 | 15:34 WIB
SUDAH SURUT: Warga Barabai, Hulu Sungai Tengah, membawa pulang bantuan logistik. Banjir di Kota Barabai akhirnya surut. | FOTO: JAMALUDIN/RADAR BANJARMASIN
SUDAH SURUT: Warga Barabai, Hulu Sungai Tengah, membawa pulang bantuan logistik. Banjir di Kota Barabai akhirnya surut. | FOTO: JAMALUDIN/RADAR BANJARMASIN

BARABAI- Kondisi kota Barabai pasca banjir mulai membaik. Genangan sudah menghilang hampir di seluruh titik di pusat kota. Hanya menyisakan lumpur dan sampah.

Pasukan kuning ramai-ramai mengangkut sampah bekas banjir. Roda perekonomian terlihat mulai menggeliat. Para pedagang di Pasar Keramat dan Pasar Murakata mulai aktif kembali.

Warga yang kembali dari pengungsian mulai berbelanja untuk mengganti barang-barang rumah tangga yang rusak. "Dapat harga khusus, kasur karakter biasa 250 ribu bisa 200 ribu aja. Tikar rumah juga semuanya diobral dengan harga 80 ribu," ujar pembeli Marfiah, warga Kecamatan Barabai, Rabu (20/1).

Salah satu pedagang pasar Murakata, Aji menjelaskan ia mengobral dagangan tikarnya karena sempat terendam banjir. "Daripada tidak terjual, jadi kita obral saja. Alhamdulillah banyak warga yang beli," ujarnya kepada Radar Banjarmasin.

Sedikit kilas balik, saat banjir melanda, pasar Murakata yang berlantai dua ini terendam air dengan ketinggian 1,8 meter. Alhasil dagangan yang berada di lantai satu terendam. Arusnya pun deras, dagangan pasar yang berada di luar banyak yang larut.

Jalan PM Noor yang menjadi jalan utama perkotaan juga sudah kering. Kendaraan mulai lalu lalang seperti biasa. Hanya tinggal material kerikiil yang tersisa di jalanan yang terbawa arus banjir.

Banjir di Hulu Sungai Tengah sebelumnya melanda 9 kecamatan dari 11 kecamatan yang ada. Paling parah ada di Kecamatan Hantakan, Kecamatan Barabai, dan Kecamatan Batu Benawa.

Dari data sementara BPBD HST di kecamatan Hantakan ada 14 desa yang terendam. Di wilayah ini enam orang dilaporkan hilang dan delapan orang meninggal dunia. Sedangkan rumah yang hilang ada 200 dan yang rusak 250 buah. Sedangkan jumlah rumah yang terendam sebanyak 3.181 dengan KK 3.181 dan jumlah penduduk sebanyak 12.727 jiwa.

Lalu di kecamatan Barabai dari 18 desa dilaporkan satu orang meninggal dunia. Tidak ada rumah yang hilang dan rusak. Namun jumlah rumah yang terendam sebanyak 17.078. dengan total penduduk 19.128 jiwa.

Untuk Kecamatan Batu Benawa terdapat 15 desa. Memang tidak ada korban jiwa atau orang hilang. Namun kerusakan fasilitas umum di wilayah ini paling banyak. Jumlah pengungsi sebanyak 7.430. Ada 20 masjid yang rusak, 26 langgar rusak, 26 sekolah porak poranda, 13 kantor, dan 7 jembatan putus.

Sedangkan jika ditotal dari 9 kecamatan yang terdampak banjir. Jumlah korban meninggal ada sembilan orang, warga hilang 6 orang, rumah hilang 264, rumah rusak 340, rumah terendam 29.127, dan jumlah pengungsi sebanyak 8.173 jiwa. Serta jumlah warga terdampak 57.624 jiwa dari 29.127 KK.

Sedangkan untuk fasilitas umum yang rusak atau terendam, ada 21 masjid, 31 musala, 28 sekolah, 13 kantor, 7 jembatan rusak, dan 1 akses jalan terputus.

Untuk memulihkan keadaan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, BNPB pusat sudah mentransfer bantuan sebanyak Rp 500 juta. Di tambah bantuan dari Pemerintah Kalsel sebanyak Rp 500 juta. BNPB Pusat juga memberikan stimulus bagi rumah warga yang rusak dengan tiga kategori.

Jika rumah rusak parah (hilang) mendapat bantuan Rp 50 juta, untuk rumah yang rusak sedang menerima bantuan Rp 25 Juta, sedangkan rumah yang rusak ringan mendapat Rp 10 juta.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X