PROKAL.CO,
MARTAPURA – Puluhan relawan dari Martapura Timur mendemo kantor BPBD Banjar di Jalan Sekumpul Ujung Martapura, Kamis (21/1) petang. Mereka menuntut lembaga itu untuk hadir di pusat bencana, memperhatikan dapur umum swasta dan lebih lentur dalam administrasi permintaan barang bantuan.
Relawan dapur umum mengeluh sulitnya mengakses bantuan logistik untuk kebutuhan memasak selama banjir besar masih berlangsung di Martapura TImur. Selama sepuluh hari lebih, relawan hanya mengandalkan swadaya dan uluran tangan dari dermawan. Dibagi merata kepada korban banjir di sekitar Martapura Timur.
Sayangnya, puluhan massa dari relawan banjir hanya ditemui oleh Sekretaris BPBD Banjar Azhar. Pasalnya, Kepala BPBD Banjar M Irwan Kumar mendampingi kunjungan menteri ke Sungai Tabuk. Warga sempat kecewa karena pimpinannya tidak berada di tempat. Relawan yang kesal minta kepastian kapan bantuan disalurkan kepada relawan Martapura Timur.
“Kami kesulitan mengakses bantuan. Sangat ribet dan birokratis padahal dibutuhkan bahan pangan untuk pasca banjir,” kata Sekretaris Buser 690 Martapura, Syarif di kantor BPBD Banjar, kemarin.
Mereka menyaksikan langsung di kantor BPBD, sangat banyak peralatan pendukung untuk dapur umum yang tersimpan di lingkungan kantor. Seperti ratusan tandon untuk air bersih, lima jukung yang terlantar dan dikelilingi sarang laba-laba. Alat masak dan perahu karet serta speed boat yang nyandar di garasi. Bahan sembako juga penuh di gudang BPBD Banjar. Padahal pengungsi membutuhkan itu secepatnya.
Juru bicara Aliansi dari masyarakat Banjar Aliansyah mendesak Bupati Banjar menonaktifkan Kepala BPBD Banjar yang dinilainya tidak memberikan pelayanan kepada korban banjir. Bisa dilihat ketika pertama banjir sampai persiapan pasca banjir.