Dampak Banjir, Pertanian dan Perikanan Paling Terpukul

- Jumat, 22 Januari 2021 | 16:35 WIB

BANJARBARU - Pertanian dan perikanan menjadi sektor yang sangat terpukul dalam banjir kali ini. Pemerintah Provinsi Kalsel mencatat ada sekitar 50 ribu hektare lahan sawah terendam dan ribuan pembudidaya ikan merugi akibat musibah ini.

Di sektor pertanian, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel, Syamsir Rahman mengatakan, di luasan sawah yang terendam terdapat padi berumur 1,5 bulan sampai dua bulan yang mati. "Ada juga yang masih di persemaian," katanya, kemarin.

Dari puluhan ribu lahan sawah yang terendam, dia mengungkapkan berdasarkan data sementara paling banyak berada di Kabupaten Banjar dengan luasan mencapai 15 ribu hektare. "Tanah Laut juga luas, di sana ada sekitar 13.500 hektare sawah yang terendam. Sementara di Barito Kuala ada 10 ribu hektare," ungkapnya.

-

Selain tiga Kabupaten itu, Syamsir menyebut, lahan persawahan di Hulu Sungai Tengah yang terlapor terendam juga mencapai 15 ribu hektare. Namun, menurutnya data ini masih perlu diklarifikasi ke dinas terkait di kabupaten. "Karena mungkin 15 hektare ini tidak semuanya sawah. Bisa jadi sebagiannya perkebunan," sebutnya.

Dari sekitar 50 ribu hektare sawah yang terendam, jika dihitung produktivitasnya, dia menyampaikan bahwa Banua telah kehilangan 200 ribu ton gabah atau 120 ribu ton beras. "Namun untuk kerugiannya belum diketahui. Karena jenis beras dan harganya beda-beda. Sekarang masih dilakukan pendataan," ucapnya.

Lanjutnya, meski kehilangan produksi ratusan ribu ton gabah, ketahanan pangan Kalsel masih aman. Karena stok beras di Banua saat ini masih surplus. "Hingga empat bulan ke depan beras kita masih cukup. Serta, masih ada lumbung pangan di kabupaten yang tidak terendam. Di bulog juga masih ada stok," ujarnya.

Lalu bagaimana dengan petani yang terdampak banjir? Syamsir menuturkan, Gubernur Kalsel melalui mereka telah memohon bantuan benih ke Kementerian Pertanian untuk diserahkan ke petani. "Dan kita mendapatkan bantuan 1.100 ton benih. Nanti kami bagikan ke masing-masing kabupaten untuk petani terdampak," tuturnya.

Di samping itu, dia mengungkapkan, Menteri Pertanian pada hari ini (22/1) juga akan memberikan 20 truk bantuan untuk para petani dan masyarakat terdampak banjir. Dalam bantuan itu, terdapat sembako, obat-obatan, pakaian dan perlengkapan lainnya. "20 truk bantuan bakal disebar. 11 truk ke arah Hulu Sungai, 5 truk ke Tanah Laut dan 4 truk ke Batola," ungkapnya.

Beralih ke sektor perikanan, Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel Muhammad Fadli menyampaikan, berdasarkan data yang mereka terima dari kabupaten/kota ada 4.338 pembudidaya ikan yang terdampak banjir. "Saat banjir datang, kolam, keramba dan tambak mereka rusak diterjang air," ucapnya.

Dari 4 ribu pembudidaya itu, dia mengungkapkan, total kerugian yang terhitung mencapai Rp91,7 miliar. "Ini data sementara, mungkin jumlah terdampak nanti akan bertambah," ungkapnya.

Pembudidaya ikan yang terdampak sendiri paling banyak berada di Banjar, yakni mencapai 1.840 orang. Terbanyak kedua ada di Tanah Laut, dengan jumlah 1.799 pembudidaya. "Dua kabupaten ini memang menjadi daerah yang paling luas diterjang banjir. Selain itu, pembudidaya ikan di sana juga banyak," papar Fadli.

Dia menuturkan, untuk membantu para pembudidaya ikan yang terdampak, Gubernur Kalsel telah menginstruksikan agar melakukan pendataan untuk disampaikan ke pemerintah pusat. "Nanti kalau data terdampak sudah lengkap, segera kami laporkan ke pusat untuk meminta bantuan," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB
X