Jangan Lengah, Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi di Banua

- Jumat, 22 Januari 2021 | 16:37 WIB
GELAP DAN BASAH: Sejunlah warga di Sungai Bakung, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, memilih bertahan di rumah meski banjir menggenang. Sejumlah kawasan bak kota mati karena kondisi gelap gelita dan sepi aktivitas warga. | FOTO: MUHAMMAD RIFANI/RADAR BANJARMASIN
GELAP DAN BASAH: Sejunlah warga di Sungai Bakung, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, memilih bertahan di rumah meski banjir menggenang. Sejumlah kawasan bak kota mati karena kondisi gelap gelita dan sepi aktivitas warga. | FOTO: MUHAMMAD RIFANI/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Dalam beberapa hari terakhir curah hujan di Kalsel mulai turun, cuaca pun kadang panas. Namun, kondisi ini masih harus diwaspadai. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat saat ini sebagian besar wilayah di Banua berada pada puncak musim hujan.

Staf Pengolahan Data dan Informasi pada Stasiun Klimatologi Klas I Banjarbaru, Khairullah mengatakan, berdasarkan rilis BMKG Pusat puncak musim hujan terjadi pada Januari dan Februari 2021.

"Bulan ini, sebagian besar wilayah Kalsel sudah memasuki puncak hujan. Kecuali di bagian timur. Seperti Kotabaru, Tanah Bumbu dan Tanah Laut," katanya, kemarin.

Selain itu, dia mengungkapkan, saat ini kondisi dinamika atmosfer juga tidak stabil dalam beberapa hari ke depan. Sehingga, dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Dari data yang mereka terima, Khairullah menjelaskan, tak stabilnya dinamika atmosfer dipicu oleh menguatnya Monsun Asia yang dapat disertai dengan aliran angin lintas ekuator di Selat Karimata. Diperkuat lagi oleh pengaruh hadirnya gelombang atmosfer ekuatorial tropis Madden Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang saat ini aktif di wilayah Indonesia.

"Kehadiran MJO tersebut dapat ber-superposisi dengan penguatan Monsun Asia yang dapat pula disertai munculnya fenomena seruakan dingin (cold surge) di Laut Cina Selatan," jelasnya.

Selain itu, berdasarkan rilis BMKG Pusat saat ini juga teramati beberapa sirkulasi siklonik di selatan Indonesia dan utara Australia yang menyebabkan terbentuknya belokan, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi). Sehingga meningkatkan pertumbuhan gugus awan supersel yang berpotensi menimbulkan curah hujan tinggi.

Dengan adanya fenomena-fenomena tersebut, Khairullah membeberkan, potensi cuaca ekstrem di Kalimantan Selatan dan sejumlah provinsi lainnya diprediksi dapat terjadi hingga 25 Januari 2021.

Sementara itu, terkait kondisi cuaca terkini, Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor, Rianita Sekar Utami menyatakan, untuk saat ini sejumlah wilayah di Kalsel masih berpotensi hujan ringan hingga lebat.

Dia mengimbau, agar masyarakat waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat, pada Jumat (22/1) pagi hingga malam hari di wilayah Kabupaten Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah dan Hulu Sungai Utara. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X