BANJARMASIN - Ada hal lain di pengungsian yang cukup mengkhawatirkan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina. Sulitnya penerapan protokol kesehatan.
Hal itu diungkapkannya, Jumat (22/1) pagi. Tepatnya saat disinggung soal bagaimana Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Banjarmasin ketika digempur banjir.
Banjarmasin masih dalam status PPKM pada 11-25 Januari. Berhubung bencana banjir parah melanda, pelaksanaannya terkesan longgar.
Apakah PPKM bakal diperpanjang layaknya Pulau Jawa dan Bali yang memperpanjang penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) hingga 8 Februari mendatang? Terkait hal itu, Ibnu tidak memberikan jawaban yang gamblang. Ia hanya berharap Covid-19 juga larut bersama banjir. "Fokus pada program vaksinasi untuk tenaga kesehatan (nakes). Target selesai pada 14 Februari mendatang. Karena ada banyak nakes yang juga terpapar virus ini," bebernya.
Lantas, bagaimana menyikapi protokol kesehatan yang cukup longgar di pengungsian? Menurut Ibnu, hal itu menjadi tantangan sekaligus kekhawatirannya. "Sudah dikasih masker, tapi tidak mau dipakai. Kata mereka tidak perlu masker, tidak perlu vaksin, tidak takut Covid-19. Yang kami perlukan adalah makanan. Ini tentu menjadi persoalan yang cukup emosional bila dihadapi," bebernya.
Bagaimanakah solusinya? Ibnu meminta petugas kesehatan terus melakukan pengawasan dan melakukan pembinaan. "Terutama di posko pengungsian. Selain menangani pemeriksaan kesehatan, juga mengedukasi para pengungsi. Pelan-pelan warga diingatkan lagi," tutupnya.(war/dye/ema)