Pengungsi Bakal Dites Antigen, Cegah Munculnya Klaster Pengungsian

- Sabtu, 23 Januari 2021 | 11:52 WIB
Foto ilustrasi
Foto ilustrasi

BANJARBARU - Pemprov Kalsel sebelumnya merencanakan akan menggelar rapid test antigen di posko-posko pengungsian korban banjir. Kota Banjarbaru termasuk dalam rencana ini.

Banjir di Kota Banjarbaru kini memang telah surut. Sebagian warga yang sempat mengungsi berangsur-angsur balik ke rumahnya. Kini, pengungsi didominasi warga luat daerah Banjarbaru. Seperti asal Kabupaten Banjar, Batola dan Tanah Laut.

Tentunya, posko pengungsian yang didiami oleh banyak jiwa ini berpotensi memicu klaster penularan Covid-19. Terlebih kini posko-posko di Banjarbaru didominasi oleh warga luar daerah.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarbaru, Rizana Mirza tak menampik ihwal potensi tersebut. Ia pun mengklaim jika pihaknya terus berupaya menerapkan protokol kesehatan di posko-posko pengungsian.

"Kami juga berupaya agar jangan sampai muncul klaster posko pengungsian. Prokes sudah kami lakukan dan terus disosialisasikan, pengungsi juga dibagikan masker sebagai upaya mencegah potensi penularan," katanya.

Memang sampai saat ini kata Rizana belum ditemukan ada kasus positif Covid-19 di posko-posko pengungsian. Hanya saja data ini ujarnya tidak jadi jaminan kasus bakal tidak terjadi.

"Karena rata-rata kasus ini terkonfirmasi positif berkisar 2-3 pekan. Pengungsi ini kan baru kurang lebih satu pekan, belum ketahuan. Tapi tentu kita berharap tidak ada muncul (klaster baru)," ujarnya.

Soal rencana rapid test antigen di posko pengungsian. Rizana menjawab bahwa pihaknya masih menunggu logistik rapid test dari Dinkes Provinsi Kalsel. Sebab Dinkes Kota Banjarbaru sendiri katanya tidak punya logistik tes cepat ini.

"Kemarin sudah ada dikabari oleh pihak Provinsi untuk mengambil logistiknya tapi belum dikabari apakah sudah tersedia atau belum. Jika sudah tersedia, kami akan segera mengambilnya," katanya.

Lalu berapa jatah rapid test antigen yang Banjarbaru bakal terima khusus untuk kategori pengungsi? Rizana mengatakan bahwa ia tak dapat memastikan berapa banyak. Sebab, ini ujarnya tergantung keputusan pihak Provinsi.

"Kita mengajukan sekitar 1000, namun ini kembali diputuskan Provinsi karena kan tidak hanya Banjarbaru yang dapat, ada daerah lain juga. Jadi tergantung kemampuan Pemprov," katanya.

Meski demikian, ia katanya selalu menekankan dan berpesan agar para pengungsi maupun relawan yang berada di posko untuk tetap selalu menjaga protokol kesehatan.

"Kami sendiri dari petugas di Puskesmas selalu datang ke posko dan mengedukasi tentang prokes ini meski kita akui tak mudah ketika berada di posko, namun ini harus tetap jadi upaya kita semua," tuntasnya. (rvn/ij/bin)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X