TOLONG..!! Anak-anak Korban Banjir Mulai Merasa Jenuh

- Sabtu, 23 Januari 2021 | 11:55 WIB
DIGENDONG: Seorang anak korban banjir yang tinggal di posko pengungsian di Banjarbaru diajak bermain oleh jajaran Disdalduk, KB, PMP & PPA Kota Banjarbaru sebagai bagian dari upaya trauma healing.  |  Foto: FAD Banjarbaru for Radar Banjarmasin
DIGENDONG: Seorang anak korban banjir yang tinggal di posko pengungsian di Banjarbaru diajak bermain oleh jajaran Disdalduk, KB, PMP & PPA Kota Banjarbaru sebagai bagian dari upaya trauma healing. | Foto: FAD Banjarbaru for Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Anak-anak turut jadi penyintas dalan musibah banjir besar beberapa waktu lalu. Kini, ratusan anak masih bertahan di posko-posko pengungsian yang tersedia selama beberapa hari.

Anak-anak ini sendiri kini dilanda kejenuhan. Musabab,  pekarangan rumah atau lapangan bola yang biasa jadi arena mereka bermain sekarang tergenang. Di posko, mereka pun terbatas untuk bermain-main.

Efek banjir ini sendiri dikhawatirkan berdampak terhadap psikokogis anak. Mengingat, banjir besar ini pengalaman pertama bagi kebanyakan anak. Apalagi, banjir juga datang cepat ketika larut malam saat mereka tertidur pulas.

Trauma healing kini terus dilakukan secara maraton oleh Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Melalui bidang Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak (PPPA), jajaran bersama psikolog dari Puspaga Banjarbaru secara estafet melakukan program trauma healing.

Menurut pihak dinas, trauma healing sudah digelar sejak Senin (18/1) kemarin. Hingga sekarang, sudah ada tiga posko pengungsian yang disambangi. Mulai dari posko di wilayah Landasan Ulin, Palam serta Banjarbaru Utara.

"Jadi memang kita melihat ada kejenuhan di anak-anak. Mereka terbatas ruang untuk bermain, nah program trauma healing yang kita lakukan adalah mencoba menghibur mereka dan menghilangkan kejenuhannya," Kata Kabid PPPA Disdalduk KB PMP & PA Kota Banjarbaru, Rina Khairina.

Total anak yang telah diberikan Trauma healing kata Rina berkisar di angka 200-300 anak. Dengan rata-rata setiap posko ada 50-70 anak yang mengungsi bersama keluarga mereka.

"Hal lainnya mereka juga jenuh dengan lingkungan pengungsi karena mereka tidak terbiasa dengan suasana baru. Untuk menghibur kita turut mengajak Forum Anak Daerah (FAD) Banjarbaru dalam program ini," katanya.

Sejauh ini, program trauma healing klaim Rina berjalan cukup efektif. Pihaknya pun mengatakan siap mengakomodir jika ada permintaan dari posko pengungsian untuk kegiatan trauma healing anak maupun ibu-ibu terdampak banjir.

"Selain trauma healing kepada anak, ibu-ibu korban banjir juga mendapatkan hal serupa karena juga banyak ibu-ibu yang tak terbiasa dengan bencana seperti ini," paparnya. (rvn/ij/bin)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X