Ribuan Sekolah di Kalsel Dilaporkan Rusak

- Senin, 25 Januari 2021 | 09:34 WIB
RUSAK KARENA BANJIR: Kondisi SDN 3 Haruyan Dayak di Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah pasca diterjang banjir. Semua ruang kelasnya tertimbun lumpur tebal.
RUSAK KARENA BANJIR: Kondisi SDN 3 Haruyan Dayak di Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah pasca diterjang banjir. Semua ruang kelasnya tertimbun lumpur tebal.

BANJARBARU - Banjir besar yang melanda Kalimantan Selatan benar-benar membuat semuanya terdampak. Ribuan sekolah dilaporkan rusak ringan hingga berat akibat bencana alam ini.

Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalsel menyebutkan, ada sebanyak 1.385 sekolah rusak di sejumlah kabupaten/kota di Banua akibat terjangan banjir.

Rinciannya, bangunan TK/PAUD sebanyak 606 sekolah; Sekolah Dasar (SD), 661 unit; Sekolah Menengah Pertama (SMP), 112 unit; Sekolah Menengah Atas (SMA), 25 unit; Sekolah Luar Biasa (SLB), 7 unit dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 unit.

Dari jumlah itu, sekolah yang paling banyak mengalami kerusakan terdapat di Kabupaten Banjar. Dengan total, 300 TK/PAUD, 300 SD, 55 SMP, 4 SMA dan 1 SLB.

Selanjutnya, di Kota Banjarmasin sebanyak 119 TK/PAUD, 146 SD, 24 SMP, 1 SMK, dan 2 SLB. Lalu, Kabupaten Balangan, 20 TK/PAUD, 52 SD, dan 1 SMP.

Sedangkan, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dilaporkan ada 62 bangunan sekolah yang mengalami kerusakan. Rinciannya, 55 SD, 6 SMP, dan 1 SLB. Di Kabupaten Barito Kuala terdapat 29 TK/PAUD, 23 SD, 7 SMP, dan 1 SMA yang rusak.

Kemudian, di Kabupaten Tanah Laut, TK/PAUD sebanyak 39, SD 22 sekolah, 1 SMP dan 3 SMA yang rusak. Lalu, di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, TK/PAUD sebanyak 33, 19 SD, dan 1 SLB.

Sisanya sekolah yang mengalami kerusakan terdapat di Kota Banjarbaru sebanyak 8 sekolah, di Kabupaten Hulu Sungai Utara sebanyak 15 sekolah dan di Kabupaten Tapin, 25 sekolah.

Kabupaten HST sendiri merupakan daerah yang kondisi sekolahnya mengalami kerusakan parah. Salah satunya, SDN 3 Haruyan Dayak di Kecamatan Hantakan. Kondisi semua ruang kelasnya tertimbun lumpur tebal. Pagar sekolah dan bangunan lainnya juga rusak parah.

Bahkan, pemerintah daerah setempat mendata jumlah sekolah yang rusak di wilayah mereka lebih banyak dibandingkan data yang dirilis Kemendikbud.

Plt Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan HST Badaruddin mengatakan,  di HST jumlah sekolah yang rusak mencapai 117 unit. Rinciannya, 60 SD dan 7 SMP. Sisanya, sekolah PAUD dan SMA.



"Sebagian besar kerusakan peralatan elektronik. Kemudian dampak selanjutnya tumpukan sampah dan genangan lumpur yang masih belum bisa dibersihkan, karena terkendala tenaga serta biaya," katanya.

Sebenarnya sekolah memiliki dana BOS. Namun menurut Badaruddin di dalam rancangan anggaran tidak ada alokasi untuk bencana. "Biaya BOS tidak ada anggaran untuk bencana, khususnya biaya membersihkan dampak banjir," lanjutnya.

Dia berharap, Pemkab HST dapat membantu pihak sekolah untuk melakukan perbaikan dan membersihkan bangunan dari lumpur. "Kami tidak mungkin menurunkan siswa secara masif, karena masih pandemi Covid-19," terangnya.

Sementara itu, di Kabupaten Banjar pemerintah setempat masih melakukan pendataan sekolah yang rusak. Sebab, di beberapa sekolah masih tergenang air. "Finalisasi total kerusakan sekolah, nanti pasca banjir," beber Plt Kepala Dinas Pendidikan Banjar, Ikhwansyah.

Dia menuturkan, data sementara yang diterimanya dari laporan korwil dan pengawas, jumlah SMP di Banjar yang mengalami kerusakan karena banjir sebanyak 20. Sementara SD berjumlah 148. "Besok (hari ini) kami menggelar rapat terkait penanganan sekolah-sekolah yang rusak ini," tuturnya.

Sedangkan di Kota Banjarbaru, Dinas Pendidikan Banjarbaru mendata, ada sebanyak 60 bangunan sekolah PAUD, 126 SD dan 61 SMP yang rusak lantaran diterjang banjir.  "Kerusakan bervariasi. Dari yg tergenang air saja, kerusakan barang seperti kulkas, komputer dan lain-lain sampai kerusakan pagar dan septic tank," ucap Kepala Disdik Banjarbaru, M Aswan.

Ditambahkannya, sekolah terdampak banjir yang terparah ialah SDN 2 Palam, SDN 2 Landasan Ulin Barat, SDN Landasan Ulin Selatan, SDN 1 Landasan Ulin Utara dan SDN 1 Landasan Ulin Barat. "Untuk SMP yang terdampak parah SMPN 12 Bangkal di Kecamatan Cempaka," tambahnya.

Untuk perbaikan sekolah yang rusak, Aswan menyampaikan, pihaknya akan mengusulkan ke Wali Kota Banjarbaru dan tim anggaran supaya dapat dianggarkan dalam anggaran kedaruratan.

"Kalau untuk pembersihan sekolah pasca terendam air banjir yang berlumpur, sekolah dibantu oleh beberapa sekolah lainnya dalam kecamatan," ucapnya.

Di sisi lain, untuk sekolah SMA, SMK dan SLB,  Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, Hadeli R, mengatakan, sekolah rusak ada 29 unit. Terdiri dari 18 SMA, 7 SMK dan 4 SLB berdasarkan catatan yang dilaporkan oleh MKKS kabupaten/kota.

"Ada tujuh sekolah di Kabupaten Banjar, kemudian HST ada lima sekolah, Tanah Laut ada empat sekolah dan Kota Banjarmasin ada tiga," bebernya. (ris/mal/ma/ran)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X