Bukan Nakut-nakuti, Tapi Tanbu dan Kotabaru Patut Waspada

- Senin, 25 Januari 2021 | 09:38 WIB
Foto Ilustrasi hujan lebat
Foto Ilustrasi hujan lebat

BANJARMASIN -  Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru patut waspada. Curah hujan tinggi diprediksi akan terjadi di wilayah timur Kalsel pada Juni hingga September mendatang.



Jika tak siap infrastruktur pengendali banjir, bisa saja banjir akan parah di daerah ini. Sebelumnya, dua daerah ini terbebas dari banjir yang menimpa daerah lain di Kalsel pekan tadi.

“Puncak musim hujan Januari ini ada di wilayah barat pegunungan meratus. Sedangkan bulan Juni mendatang, puncak hujan diprediksi di bagian timur pegunungan meratus, yakni Kotabaru,” beber Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Banjarbaru, Goeroeh Tjiptanto.

Meski diprediksi curah hujan tinggi di bulan tersebut, dia meminta masyarakat tak perlu cemas. Tapi harus waspada. “Wilayah selatan, seperti Kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu juga patut waspada. Karena diprediksi di bulan tersebut curah hujan juga akan tinggi,” ingatnya.

Di daerah ini terangnya disebut daerah non zona musim. Atau tidak mengenal musim hujan maupun musim kemarau. Akan tetapi cenderung lebih banyak hujannya. “Kalau bicara banjir, memang ada faktor curah hujan. Tapi ada kategori khusus, mungkin karena faktor alamnya atau yang lain,” ujarnya.

Lalu bagaimana kesiapan pemprov menghadapi ancaman banjir di daerah ini? Kepala Bappeda Kalsel, Nurul Fajar Desira mengatakan cukup banyak waktu dari sekarang menyiapkan penanganan dan pengendalian banjir.

Meski saat ini konsentrasi penanganan banjir di 11 kabupaten kota, namun persiapan penanganan juga tetap dilakukan untuk di dua wilayah tersebut. “Bangunan pengendali banjir seperti embung, bendungan dan sungai-sungai akan disiapkan bersama pemkab,” ucapnya.



Dia menyebut, bangunan pengendali banjir tersebut harus siap ketika curah hujan tinggi. “Harus berfungsi dengan baik untuk mengurangi dampak besar. Mulai sekarang kami pastikan fungsinya dengan baik,” ucapnya.

Senada dengan Fajar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana menyampaikan, pihaknya dalam waktu dekat akan mempercepat pemetaan infrastruktur pengendali banjir menghadapi ancaman tersebut. “Prediksi akan tingginya curah hujan di bulan Juni mendatang di Tanah Bumbu dan Kotabaru membuat kami lebih dini bersiap,” ujarnya.

Di bulan itu, bukan hanya ancaman banjir, ancaman Karhutla pun membayangi. Hal ini disebutkan oleh Komandan Satgas Tanggap Darurat Bencana Banjir 2021 Kalsel, Brigadir Jenderal TNI Firmansyah. “Musibah banjir saat ini pelajaran buat kami menyiapkan. Apalagi di bulan April ada ancaman Karhutla,” sebutnya.

Sementara itu, Pj Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar berharap bendungan Kusan semakin dipercepat pembangunannya oleh pemerintah pusat. Selain sebagai pengendali banjir dan pengairan, bendungan ini juga diharapkan mampu menjadi sumber energi penyedia tenaga listrik (PLTA) berkapasitas 60 megawatt dan penyedia air bersih. “Bendungan ini yang diharapkan bisa sebagai pengendali banjir di sana,” ujarnya.

Staf Prakirawan BMKG Banjarmasin, Uli Mahanani mengingatkan, pada bulan Juni mendatang curah hujan di wilayah sebagian Tanah Bumbu seperti Satui dan sekitarnya termasuk Kotabaru di kawasan Kelumpung Selatan dan Kelumpung Utara lebih tinggi dibandingkan wilayah lain di Kalsel. “Wilayah Tanah Bumbu dan Kotabaru, kondisi cuaca agak sedikit berbeda dengan wilayah Kalsel yang lain,” terangnya. (mof/ma/ran/ema)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X